SOLOPOS.COM - Pemain Persiba ketika melawan Perseman. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, BANTUL—Laga terakhir Persiba Bantul di play off Indonesia Premier League (IPL) 2013 sangat buruk. Persiba kalah 1-2 dari Perseman Manokwari di Stadion Sultan Agung, Jumat (25/10/2013) sore.

Tak seperti tiga laga sebelumnya, kemarin Persiba kerap gagal membawa bola ke area pertahanan musuh. Para pemain banyak salah mengumpan. Striker Roberto Kwateh seperti terisolasi di depan. Bahkan, jumlah percobaan tembakan ke gawang lawan merosot drastis (lihat grafis). Buruknya perfoma Laskar Sultan Agung diakui Asisten Pelatih Sajuri Syahid.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

“Bagi kami, ini adalah hasil yang terbaik. Kami sadar, kondisi finansial kami sangat tidak memungkinkan jika harus menjadi juara grup dan bertanding di babak final,” ucapnya seusai pertandingan.

Sebenarnya, Persiba sempat unggul terlebih dulu melalui gol Slamet Nurcahyo di menit 19. Namun, Perseman membalas lewat penalti Lukas Latuperissa dan unggul berkat gol Kornelis Kaimu.

Pelatih Perseman, Arcan Iurie menilai, kemenangan itu benar-benar di luar dugaannya. Pasalnya, melihat kondisi keuangan timnya, ia pun tak menekankan kemenangan pada pemainnya.

“Saya hanya bilang kepada pemain agar jangan sampai malu di Bantul,” ujarnya.
Persepar juga belum lepas dari persoalan nonteknis. Konflik antara Marcio Sauza dan rekan-rekannya pada laga melawan persepar, Rabu (23/10/2013) belum reda. Souza bahkan tak masuk dalam susunan starting eleven.

“Awalnya kami sudah mencoba mendamaikan. Tetapi nyatanya, Souza belum nyaman bermain meski saya yakin, Souza masih punya komitmen dengan kami,” ujar Ishak Krey, Asisten Manajer Perseman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya