SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL-Rasionalisasi gaji sempat diembuskan konsorsium dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Namun wacana untuk merampungkan problem tunjangan gaji pemain IPL itu langsung ditolak mentah-mentah oleh Persiba Bantul.

“Dalam pertemuan antara konsorsium, LPIS dan klub IPL sempat akan ada slentingan opsi semacam itu. Tapi kami tak akan pernah mau dengan alternatif tersebut,” ujar Manajer Persiba, Briyanto AS, kepada Harian Jogja, Kamis (2/8).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi finansial yang terpuruk membuat konsorsium kemungkinan hanya mampu memberikan kucuran gaji selama dua bulan. Padahal kontrak pemain dengan konsorsium baru berakhir September mendatang. Itu artinya terhitung sejak Maret lalu, pemain masih berhak menerima gaji selama enam bulan.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara alternatif rasionalisasi gaji dari konsorsium hanya dua bulan, sehingga klub dan pemain harus merugi hingga empat bulan gaji tak terbayarkan.

“Itu memang belum diputuskan, baru sebatas wacana. Takutnya kalau hal itu diputuskan dan klub menerima, maka hal itu akan menjadi kebiasaan di musim-musim yang akan datang. Jadi kami tetap akan menolak seandainya opsi itu menguat,” tandas Briyanto.

Briyanto menyebyt keputusan rasionalisasi gaji akan semakin menyengsarakan pemain. “Itu bukan solusi tepat. Dengan rasionalisasi pemain kehilangan empat bulan gaji  yang menjadi haknya. Jadi kami memilih menunggu saja, dibayar sebulan dulu juga tidak apa-apa karena kami meyakini tetap akan dibayar,” paparnya.

Briyanto optismistis gaji pemain cepat atau lambat akan dilunasi. Menurutnya harga diri sosok-sosok berpengaruh di belakang konsorsium sedang dipertaruhkan. Alhasil, mereka akan melakukan apapun supaya citranya tetap terjaga.

“Lha kalau gaji tidak dibayar itu sama artinya merusak citra sendiri. Apalagi di tengah dualisme kompetisi,” pungkasnya.

Sementara itu, langkah manajemen Laskar Sultan Agung diapresiasi positif para pemain. Striker Persiba, Ugiek Sugiyantom, menilai hal itu sebagai salah satu wujud pembelaan manajemen terhadap kelangsungan nasib para pemain yang menggantungkan hidup dari sepak bola.

“Manajemen sudah tepat melakukan itu, karena jika hanya dibayar dua kali gaji terus dikemanakan sisa kontrak empat bulan kami. Kecuali jika dibayar dua kali gaji terus kekurangan yang empat bulan tetap ada meski menunggu, itu mungkin kami terima,” tandas pemain tersubur Persiba  itu.

Namun, Ugiek tetap berharap manajemen serius mencarikan solusi masalah tunggakan gaji tersebut. Pemain sangat membutuhkan suntikan dana segar karena Lebaran sudah dekat dan banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya