SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Adanya rencana penambahan dana kompetisi dari PSSI sebesar Rp2 miliar membuat Persiba Bantul tak terlalu ambil pusing mengejar sponsor.

Asisten Manajer Persiba Bantul bidang teknik dan kepelatihan tim, Briyanto, mengaku sudah mengetahui rencana PSSI soal gelontoran dana Rp2 miliar kepada setiap klub. Jumlah itu diakui lebih besar dibanding rencana awal, yakni Rp250 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Briyanto pun menegaskan manajemen tidak ambisius lagi dalam menggalang sponsor dengan mengacu pada keputusan Rp2 miliar itu. “Kami sudah mengetahui rencana kenaikan dana awal dan kami sudah yakin tidak akan terlalu ambisius lagi dalam menggalang sponsor,” ujar Briyanto kepada Harian Jogja, Rabu (19/10).

Ekspedisi Mudik 2024

Asisten manajer itu menuturkan dana awal kompetisi tersebut akan mulai dikucurkan dalam dua tahap. Tahap pertama dikucurkan pada 19 November sedangkan tahap kedua pada 19 Januari. Nominalnya sama pada masing-masing tahap penggelontoran. “Masing-masing tahap akan dikucurkan masing-masing sebesar Rp1 miliar, itu sebagaimana yang kami ketahui seperti itu,” tandasnya.

Awal pekan ini, CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo, Widjajanto, mengungkapkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo bakal menaikkan jatah pembagian pendapatan yang semula bernilai Rp250 juta menjadi Rp2 miliar dengan sistem dua kali proses pembagian dan klub-klub peserta Indonesian Premier League (IPL) nantinya tetap akan mendapat 30% saham LPIS.

Kepemilikan saham itu bisa berbeda antarklub karena tergantung pada kemampuan klub dalam membeli saham. Widjajanto menjelaskan nama Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin sebagai pemegang 70% saham LPIS dan Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman yang memiliki 30% saham. “Kepemilikan saham itu bukan atas nama pribadi. Ketua Umum sebagai representasi PSSI dan Wakil Ketua Umum sebagai perwakilan klub,” kata Widjajanto. Nantinya, 30% saham itulah yang akan dibagikan ke peserta IPL.

Sejauh ini belum diketahui seberapa kemampuan Persiba nantinya dalam membeli saham kepemilikan. Manajemen Persiba sampai Rabu kemarin juga belum memberikan keterangan soal setuju tidaknya mereka terhadap kepemilikan saham oleh Ketua dan Wakil Ketua Umum PSSI.

Alasan klub-klub hanya diberi jatah 30%saham, menurut Widjajanto, itu merupakan solusi untuk menghindari beban risiko yang bisa ditanggung klub, kalau di tengah jalan ternyata bangkrut. “Klub tidak bisa selalu bicara keuntungan. Ada risiko yang harus ditanggung kalau terjadi apa-apa sehingga PSSI punya porsi saham yang lebih besar karena federasi akan bertindak sebagai penjamin jika terjadi sesuatu terhadap klub,” kata Widjajanto.(Harian Jogja/Arif Wahyu)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya