SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Persiba Bantul dan PSS Sleman masuk dalam 13 daftar klub yang berada pada posisi aman terkait proses verifikasi yang dilakukan PSSI. Sementara PSIM masih terkendala dalam proses kelengkapan dokumen verifikasi.

Namun, PSSI menyatakan daftar klub yang mengikuti liga profesional yang dikeluarkan oleh PSSI belum merupakan hasil final dari proses verifikasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di antara 18 klub ISL, sementara baru ada 16 klub yang dinyatakan memenuhi kelengkapan administrasi. Dua klub yang belum lengkap dokumen administrasi verifikasi tersebut adalah juara ISL musim lalu, Persipura Jayapura dan peringkat empat ISL, Semen Padang.

“Itu belum hasil final, artinya itu baru pendataan sejumlah klub yang telah mengajukan berkas kelengkapan administrasi verifikasi ke PSSI. Nantinya masih ada proses ranking klub setelah benar-benar kami lakukan proses verifikasi secara nyata termasuk proses audit keuangan klub,” kata Ketua EXCO PSSI, Sihar Sitorus saat dihubungi tadi malam.

Lengkap
Persiba sendiri merasa yakin nantinya dalam proses rangkingisasi akan masuk dalam kasta liga Pro 1. Klub yang baru saja merilis  kesepakatan merger dengan Bandung FC tersebut telah menyetorkan  deposit sebesar Rp5 miliar sehari sebelum  batas akhir penyetoran deposit ke Badan Liga Indonesia (BLI).

“Kami sudah menyetorkan deposit ke PSSI. Buktinya nama kami masuk dalam 16 klub dari Divisi Utama yang memenuhi kelengkapan verifikasi kan,” kata manajer operasional PSS Sleman, Rumadi.

Sementara itu klub dari Jogja yang sejauh ini masih terdapat kenala dalam proses kelengkapan dokumen verifikasi adalah PSIM Jogja. 

Dalam daftar klub yang assesment, nama PSIM Jogja masuk dalam kategori enam klub yang masih terkendala karena  bentuk dan nama PT belum mendapat pengesahan dari Menkumham.

Hal itu seakan bertolak dengan apa yang dikatakan oleh jajaran tim sembilan PSIM Jogja yang menyatakan sudah tidak ada masalah dengan PT yang diajukan PSIM.

Selain itu kendala yang lebih sulit bagi klub berjuluk Laskar Mataram tersebut adalah ketidaksanggupan dalam menyetor deposit ke BLI.

“Terus terang sampai saat ini kami belum menyetor besarnya deposit ke PSSI. Memang kalau dalam waktu dekat ini kami merasa kesulitan mengusahakan dana sebesar itu,” urai anggota tim sembilan PSIM, Yoyok Setyawan ketika dimintai konfirmasi.

Pemprov setuju

Adapun, Pemerintah Provinisi (Pemprov) DIY menyetujui anggaran senilai Rp4,5 miliar untuk klub sepak bola Persiba yang diusulkan dalam APBD Perubahan Kabupaten Bantul.

Pemprov dinilai tak mempertimbangkan berubahnya status klub sepak bola tersebut menjadi PT. Persiba. Persetujuan Pemprov diketahui dari hasil evaluasi RAPBD Perubahan yang dibahas Badan Anggaran DPRD Bantul bersama Pemkab, Selasa (23/8) dan dilanjutkan dengan pengesahan APBD perubahan lewat sidang paripurna.

Wakil Ketua DPRD Bantul Arif Haryanto mengatakan, persetujuan Pemprov didasari alasan normatif, karena saat proposal hibah dana Persiba melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) diusulkan, klub sepak bola kebanggaan masyarakat Bantul tersebut belum berubah menjadi PT.

“Secara informal kami memang pernah menanyakan ke provinsi terkait dana tersebut. Mereka normatif saja karena saat pengajuan proposal hibah lewat KONI, Pemprov belum menerima dokumen resmi soal status PT itu,” terang Arif. Padahal kata dia, berubahnya status klub sepak bola yang awalnya berada di bawah KONI tersebut menjadi PT, sudah beredar di media.(Harian Jogja/Arif Wahyu dan Bhekti Suryani)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya