SOLOPOS.COM - Pesepakbola Persiba Bantul Ugik Sugianto (kiri) melakukan selebrasi seusai membobol gawang Persinga Ngawi di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (18/8/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Regina Safri)

Persiba Bantul memiliki strategi tersendiri dalam Pra Pon

Harianjogja.com, JOGJA-Paska-kepulangan tim DIY dari ajang Pra PON XIX di Bandung pekan depan, Persiba Bantul akan segera memanggil semua pemain yang berasal dari lokal Bantul untuk segera mengikuti seleksi tim.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemanggilan itu pun berlaku kepada empat pemain Pra Pon DIY asal Bantul yang sebelumnya telah mengikuti seleksi di PSIM Jogja, yakni bek Sunni Hizbullah dan Nova Susatria, gelandang Pratama Gilang, serta striker Ilham Zusril Mahendra.

Hal itu ditegaskan oleh Manajer Persiba Bantul Endro Sulastomo. Saat dihubungi Harian Jogja, saat ini pihaknya telah menetapkan susunan tim penyeleksi yang terdiri dari satu ketua tim dan dua anggota.

Untuk ketua tim seleksi, pihaknya telah menunjuk eks pelatih Persiba musim lalu, Sajuri Syahid. Sedangkan kedua anggotanya masing-masing adalah Tri Wibowo dan M. Ikhsan. Dijadwalkannya, tim itu akan memulai pekerjaannya sejak 1 April mendatang dengan memprioritaskan para pemain lokal Bantul terlebih dulu.

Endro mengklaim, kepergian empat pemain andalan Tim Pra PON DIY asal Bantul ke PSIM Jogja itu bukan disebabkan loyalitas keduanya yang rendah terhadap Bantul. Diakuinya, kedua eks penggawa Persiba Bantul U-21 itu memilih PSIM Jogja lantaran hingga kini Persiba Bantul memang belum melakukan persiapan apapun. “Jadi wajar saja kalau mereka mencari klub lain. Kebetulan yang mereka pilih adalah  PSIM Jogja. Tapi nanti kami pasti akan tarik mereka,” tegasnya.

Dikatakannya, proses pembinaan terhadap sejumlah pemain muda sudah dilakukannya sejak musim lalu. Melalui skuat Persiba Bantul U-21 yang mengikuti kompetisi U-21 tingkat nasional, diakuinya merupakan salah satu proyek jangka panjang Persiba Bantul untuk mempersiapkan para pemain muda berkualitas guna mengisi skuat tim senior. “Jadi, sudah sewajarnya, kalau untuk tahun ini, mereka waktunya kami naikkan ke tim senior,” tambahnya.

Terpisah, Pelatih PSIM Erwan Hendarwanto sebelumnya mengakui bahwa lini belakang timnya kini memang menjadi bahan evaluasi yang paling mendesak dibenahi. Kurangnya stok bek tengah diakuinya menjadi penyebab masih compang-campingnya skuat Laskar Mataram.

Oleh karena itulah, dengan ikutsertanya Sunni Hizbullah dalam proses latihan PSIM Jogja, ia berharap bisa menjadi sedikit solusi bagi celah di lini belakang tersebut. Tak hanya Suni Hizbullah saja, ia pun masih berharap kepada manajemen PSIM Jogja untuk mencari tambahan bek tengah yang memiliki kualitas siap pakai dan jam terbang lebih tinggi.

Terlebih dengan tak bisa bergabungnya dua bek tengah PSIM Jogja musim lalu, Andri Wirawan dan Eko Pujianto. “Tapi selanjutnya, terserah pemainnya sendiri. Mereka mau di PSIM Jogja atau memilih klub lain,” kata Erwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya