SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL: Persiba kemungkinan akan memilih pelatih lokal ketimbang pelatih asing di kompetisi Indonesia Super League 2011/2012 mendatang. Langkah ini dilakukan, menyusul keinginan manajemen yang tidak mau mengambil risiko dengan implementasi pelarangan penggunaan APBD untuk sepak bola per Januari 2012 mendatang.

Manajemen tim berjuluk Laskar Sultan Agung sendiri telah melakukan pendataan terhadap sejumlah pelatih yang berlisensi A dan diproyeksikan menjadi pelatih kepala. Dari sejumlah nama itu, terdapat sejumlah nama pelatih asing, maupun lokal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami memang sudah mulai melakukan list sejumlah nama pelatih yang bakal menukangi tim di musim mendatang. Dan kami juga mempertimbangkan mengenai adanya pelarangan penggunaan APBD per Januari 2012. Kami tidak ingin mengambil risiko dengan mengambil pelatih luar, dengan risiko tidak akan bisa dibiayai dari APBD,” kata Sekretaris Persiba, Wikan Werdo Kisworo kepada Harian Jogja, Minggu (29/5).

Ekspedisi Mudik 2024

Rencananya, manajemen Persiba masih akan tetap menunggu perkembangan dari penganggaran pembiayaan tim di APBD Perubahan Bantul. Wikan mengungkapkan dengan adanya penganggaran yang bakal disusun Agustus mendatang, dipastikan separoh musim pembiayaan Persiba masih akan mampu ditopang dari APBD.

“Kalau di perubahan Agustus nanti kan masih bisa. Bagaimanapun implementasi pelarangan APBD untuk sepak bola mulai Januari 2012. Dengan begitu pelatih lokal akan bisa masuk dalam pembiayaan APBD. Jika ingin menggunakan pelatih asing, mau tidak mau dari awal penggajiannya akan lepas dari APBD,” ungkap Wikan.

Adapun sejumlah nama pelatih asing seperti mantan pelatih Semen Padang, Arcan Iurie asal Moldova, dan pelatih Persiram Raja Ampat, Raja Isa asal Malaysia, disebut-sebut telah mengajukan diri kepada manajemen, untuk bisa menukangi Persiba.

Sementara pelatih lokal yang masuk dalam daftar list manajemen saat ini selain M Basri, terdapat Daniel Roekito dan Suharno.

“Kami belum bisa sebut. Saat ini sendiri juga belum ada kejelasan kapan akan digelar rapat manajemen. Jujur kami masih disibukkan dengan agenda tour dan jumpa pers. Selain itu kami juga masih bingung dengan kejelasan nasib laga di musim depan, bagaimanapun saat ini stadion belum ada lampunya,” tandas Wikan.

Di sisi lain, katanya, tim Persiba harus secepatnya terbentuk. Jangan sampai hanya karena menunda-menunda memilih pelatih dan permasalahan penganggaran serta stadion, justru berpengaruh terhadap proses seleksi pemain sekaligus persiapan tim.

“Kompetisi dimulai Oktober. Dan sebagai ajang pemanasan, September akan ada Piala Bupati Cilacap, mau tidak mau bulan tersebut tim baru sudah terbentuk,” pungkas Wikan. (Harian Jogja/Jumali)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya