SOLOPOS.COM - Seorang pengendara motor melintas di depan gang masuk yang diblokade pakai spanduk lockdown di Kampung Beloran, Sragen Kulon, Sragen, Kamis (16/4/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Pemkab Sragen mengimbau warga segera membuka portal penutup jalan kampung menjelang diterapkannya era new normal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, menilai warga sudah merespons positif rencana penerapan kenormalan baru per Rabu (10/6/2020) mendatang. Dia menilai sudah saatnya warga mulai membuka portal yang menutup jalan perkampungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai gantinya, warga bisa membuat kearifan lokal dalam rangka membentengi mereka dari paparan Covid-19. Salah satunya menggalakkan ronda kampung.

“Dengan kesadaran penuh, warga harus bisa bergotong royong memerangi Covid-19. Gunakan kearifan lokal warga sekitar. Ronda kampung merupakan bagian dari kearifan lokal yang harus dipertahankan. Ronda kampung merupakan salah satu indikator partisipasi warga dalam menjaga kamtibmas,” papar Tatag saat ditemui wartawan di kompleks Rumdin Bupati Sragen, Sabtu (6/6/2020).

Tembus 30.514! Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tambah 993 Per 6 Juni 2020

Salah satu kampung yang sudah membuka portal jalan adalah Turi di Kelurahan Sine Sragen. Portal jalan Kampung Turi itu telah dibuka sejak Minggu (31/5/2020) malam. Jalan kampung itu ditutup sejak 15 April 2020.

“Pembukaan portal jalan itu diawali dengan kegiatan doa tolak bala atau tolak Covid-19 yang dihadiri Lurah Sine, Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” terang Ketua Karangtaruna Wijaya Kusuma, Kampung Turi, Hari Suriyanto, kepada Solopos.com.

Ditemukan Mengapung di Tepi Bengawan Solo, Jenazah Satpam Cantik Sragen Masih Berseragam Lengkap

Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 90 warga. Warga yang datang menerapkan standar protokol kesehatan. Mereka berkumpul di halaman Masjid Ar Rohman Ar Rohim di kampung setempat dengan menerapkan physical distancing masing-masing dengan jarak satu meter.

Sebelumnya, warga sengaja menutup jalan kampung di Sragen itu selama 45 hari demi menyaring masuknya pendatang. Selain ditutup selama 24 jam, warga juga menggelar ronda malam.

“Adanya ronda malam membuat warga merasa lebih aman. Tapi, ada sebagian pelaku UMKM yang menjerit. Omzet mereka berkurang drastis karena sebagian besar jalan kampung ditutup portal,” papar Hari.

Jus Jeruk, Solusi Sehat Mengatasi Sembelit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya