SOLOPOS.COM - Focus group discussion (FGD) pengembangan grand design and action plan LPTK berprestasi menuju world class university (WCU) yang digelar tiga Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Hotel UNY, Senin (30/10/2017). (IST/Dok UNY)

“Visibility itu jumlah backlink dan domain yang dijadikan rujukan dalam kategori pendidikan”

Harianjogja.com, SLEMAN-Backlink dan domain situs sebuah perguruan tinggi sangat menentukan persentasenya dalam pemeringkatan baik secara nasional maupun internasional. Hal itu disampaikan dalam focus group discussion (FGD) pengembangan grand design and action plan LPTK berprestasi menuju world class university (WCU) yang digelar tiga Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Hotel UNY, Senin (30/10/2017).

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Guru Besar Ilmu Keolahragaan UNY Prof Siswantoyo menjelaskan, versi Kemenristekdikti, WCU dibagi dalam beberapa poin pemeringkatan. Mulai dari reputasi akademik, tenaga kerja, rasio dosen dengan mahasiswa, rasio mahasiswa internasional, rasio pengajar internasional serta pengutipan karya dosen dalam karya ilmiah terindeks Scopus.

Dalam melakukan penilaian seperti halnya Webometrics menggunakan empat indikator kriteria. Adapun kriteria itu antara alin, visibility yang sangat ditentukan oleh jumlah backlink serta domain situs suatu perguruan tinggi yang dirujuk oleh masyarakat.

Nilai visibility mencapai 50% dari total kriteria yang ditentukan. “Visibility itu jumlah backlink dan domain yang dijadikan rujukan dalam kategori pendidikan,” terangnya dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Senin (30/10/2017).

Kriteri kedua adalah excellence dengan persentase mencapai 30%. Dalam excellence ini, yang dinilai yakni jumlah berkas yang paling banyak dikutip selama lima tahun terakhir. Kemudian, kehadiran di tengah masyarakat dan keterbukaan, masing-masing dinilai 10%.

FGD tersebut merupakan kegiatan untuk merumuskan rencana pengembangan LPTK menuju WCU yang diikuti tiga LPTK yaitu UNY, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Negeri Medan. “Harapannya ketiga LPTK ini dapat menjadi LPTK bertaraf internasional yang mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan kompetitif di era global,” jelas dia.

Dosen UNY Wagiran yang hadir dalam FGD tersebut mengatakan LPTK dituntut aktif dan antisipatif dalam menghadapi perkembangan Iptek dan tuntutan masyarakat. Internasionalisasi, standarisasi dan sertifikasi menjadi tuntutan agar LPTK optimal dalam menghasilkan SDM yang mampu berkiprah secara nasional hingga internasional.

“Untuk itu LPTK perlu melakukan kolaborasi dalam mengembangkan kapasitas serta kelembagaan. FGD ini merupakan langkah awalnya. Output yang diharapkan adalah rumusan grand design dan action plan pengembangan LPTK berprestasi menuju WCU,” tegas dia.

Pada 2017, UNY telah masuk klaster satu pemeringkatan Kemenristekdikti. Pada 2021 menarget masuk peringkat 750 dunia dan peringkat 250 University Rankings versi Asia. Pemeringkatan universitas selain dari Kemenristekdikti juga dinilai QS World University Rankings serta Webometrics.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya