Solopos.com, BOYOLALI — Langkah Persebi Boyolali terhenti di babak 32 besar putaran nasional Liga 3 2021/2022 setelah hanya mampu memenangkan sekali pertandingan dan menderita dua kali kekalahan.
Laskar Pandarang menjadi satu-satunya wakil tim Soloraya yang mampu menembus putaran nasional. Persebi sebagai tim Soloraya juga mewakili Jawa Tengah (Jateng) bersama Persipa Pati dan Persak Kebumen.
Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda
Baca Juga: Dari Solo ke Swedia, Ini Profil Aji Bijaksana Pemain Persis Youth
Pelatih Persebi, Hariyadi Poethoel, kepada Solopos.com, Kamis (24/2/2022) mengatakan kekalahan Persebi musim ini menjadi pelajaran berharga bagi Persebi untuk menjalani musim berikutnya. Tahun ini menjadi momentum kebangkitan Persebi untuk mewujudkan target ke Liga 2.
“Saya sudah sampaikan ke anak-anak, untuk menjadikan pelajaran berharga musim ini. Ketika masuk tingkat nasional perlu mental lebih baik lagi,” kata mantan pemain Persis Solo itu.
Menurutnya mental para anak-anak muda menjadi labil ketika mendapat tekanan tinggi dalam pertandingan. Setidaknya para skuat Persebi yang mayoritas berisi pemain baru di Liga 3 telah merasakan atmosfer sepak bola Indonesia.
“Pemain harus punya respons bagus menyikapi tekanan berat terutama faktor non teknis. Ya sudah tidak apa-apa ini pelajaran untuk ke depan memenuhi target,” kata dia.
Baca Juga: Liverpool Menang, Persaingan Juara Liga Inggris Ketat Lagi
Pelatih Persebi beberapa kali mengeluhkan kinerja perangkat pertandingan yang dianggap merugikan pihaknya. Namun dia mengapresiasi para anak-anak muda Boyolali yang tidak terprovokasi. Setiap laga Persebi pun tidak ada kericuhan baik dari pemain maupun ofisial pertandingan.
“Para pemain bisa kontrol emosi semua,” imbuh dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
