SOLOPOS.COM - Persebi Boyolali (Istimewa)

Persebi Boyolali ditinggal Joko Tutoko yang hengkang ke Persijap Jepara.

Solopos.com, BOYOLALI — Manajemen Persebi Boyolali menilai ada pendekatan yang tidak wajar dari Persijap Jepara untuk mendapatkan Joko Tutuko. Manajemen dari kontestan Liga 2 itu dianggap mengabaikan prosedur dalam merekrut pemain andalan lini tengah Persebi tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada iktikad kurang baik dari Joko Tutuko maupun Persijap Jepara. Kalau Persijap menginginkan Joko mestinya dibicarakan dahulu dengan kami pada saat jendela transfer pemain dibuka. Bukan langsung dicaplok seperti itu,” kata Manajer Persebi Boyolali Sunarno kepada Solopos.com, Minggu (9/7/2017).

Sunarno menyesalkan keputusan Joko Tutuko yang meninggalkan klub saat tenaganya dibutuhkan. Persebi Boyolali saat ini mengalami krisis di lini tengah setelah ditinggal Joko Tutuko. Ganang William Saputra, gelandang lain yang digadang-gadang bisa menggantikan peran Joko Tutuko malah terlibat kecelakaan tragis yang membuat kedua kakinya patah.

Tanpa Joko Tutuko dan Ganang, perjuangan Laskar Pandan Arang dalam mengarungi musim kompetisi babak enam besar Liga 3 Region Jawa Tengah terhitung berat. Apalagi Persebi Boyolali berada satu grup dengan Persis Gotong Royong (GR) dan Persekap Kabupaten Pekalongan.

“Joko pergi tanpa ada kabar, dia sudah berpamitan tapi dadakan. Tindakan dia jelas melanggar kontrak yang sudah disepakati bersama,” terang Sunarno.

Sunarno mengakui sudah dihubungi manajemen Persijap Jepara yang ingin memboyong Joko Tutuko. Namun, dia menegaskan belum ada pembahasan mengenai harga Joko Tetuko.

“Kalau manajemen Persijap Jepara bisa membayar kami sesuai harga yang disepakati, Joko Tutuko bisa saya lepas. Persijap mestinya tidak seenaknya ambil pemain. Kami ini sudah mengeluarkan biaya besar untuk mengarungi kompetisi, termasuk untuk belanja pemain,” paparnya.

Kepergian Joko Tutuko secara tidak wajar membuat manajemen mengambil keputusan untuk tidak menerbitkan surat keluar kepada pemain ini. Tanpa ada surat keluar dari Persebi, kata Sunarno, Joko Tutuko tidak bisa memperkuat tim manapun, termasuk Persijap Jepara.

“Sebenarnya ada pengurus lain yang meminta manajemen untuk melaporkan Joko Tutuko ke Komdis [Komisi Disiplin] PSSI. Namun, kami masih punya nurani. Umur dia masih muda. Kasihan kalau kariernya hancur karena hukuman dari Komdis PSSI. Kami juga tidak memberi sanksi dia meski sudah melanggar kontrak. Kami hanya tidak menerbitkan surat keluar untuk dia,” ujar Sunarno.

Persebi Boyolali dijadwalkan menghadapi Persekap Pekalongan pada Rabu (12/7/2017) di Stadion Pandan Arang. Pada Minggu (16/7/2017), Persebi akan mengadapi partai berat melawan Persis GR di Stadion Manahan. “Tanpa Joko dan Ganang, kami akan merombak lini tengah,” ucap Pelatih Persebi Ahmad Arif.

Arif menilai Joko Tutuko punya motivasi kuat untuk bermain di kompetisi di level yang lebih tinggi. Dia menganggap wajar bila Joko Tutuko yang sebelumnya bermain di Liga 3 berharap bisa bermain di Liga 2. “Meski begitu, kepergian dia itu di waktu yang tidak tepat. Kita sedang menjalani pekerjaan berat, belum selesai kok sudah ditinggal. Ini tentu tidak pas,” jelas Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya