SOLOPOS.COM - ilustrasi virus corona (freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI – Kecamatan Ngemplak menjadi wilayah dengan kasus positif virus corona atau Covid-19 terbanyak di Kabupaten Boyolali. Hal itu setelah adanya tambahan satu pasien positif dari Ngemplak pada Senin (27/4/2020).

Menurut informasi yang dihimpun Solopos.com, Ngemplak kini memiliki tiga kasus pasien positif Covid-19. Jumlah itu menjadi yang terbanyak di antara kecamatan lain di Kabupaten Boyolali. Perlu diketahui, saat ini ada tujuh kasus di Boyolali dengan satu pasien dinyatakan meninggal dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Liga Belanda Dibatalkan, Ajax Amsterdam Gagal Juara

Ekspedisi Mudik 2024

Selain Ngemplak, Kecamatan Simo juga ditemukan sebanyak dua kasus positif corona. Kemudian Kecamatan Nogosari satu kasus, dan Kecamatan Teras satu kasus (pasien meninggal dunia).

Dikutip dari laman covid19.boyolali.go.id, empat kecamatan tersebut memiliki tingkat risiko sangat tinggi. Selain empat kecamatan dengan tingkat risiko sangat tinggi, ada juga satu kecamatan dengan tingkat risiko tinggi yakni Kecamatan Klego. Kemudian risiko sedang terdiri dari Kecamatan Wonosegoro, Cepogo, Boyolali dan Mojosongo.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan ada tujuh kasus positif tepat di hari ke-88 pemantauan persebaran Covid-19 di Boyolali.

Mau Masuk Solo, 4 Kendaraan dari Jabodetabek Diminta Putar Balik di Tugu Makutha

Terakhir, kasus tersebut terjadi pada laki-laki usia 56 tahun warga Ngemplak, dengan identitas MH. Saat ini pihaknya masih melakukan tracing riwayat perjalanan dan kontak erat yang bersangkutan.

Sempat ke Pasar

Menurut informasi awal, pria Ngemplak, Boyolali, yang positif Covid-19 itu sempat ke Pasar Dibal dan Pasar Legi Solo.

Ratri mengatakan awalnya pasien positif Covid-19 nomor 07 di Boyolali itu mengeluh diare pada 20 April 2020 lalu. Kemudian dia pergi periksa ke Puskesmas Ngemplak dan menjalani rawat jalan. Tetapi kondisi kesehatan yang bersangkutan tak kunjung membaik. Dia lantas memeriksakan diri ke RS UNS Solo.

Mau Masuk Solo, 4 Kendaraan dari Jabodetabek Diminta Putar Balik di Tugu Makutha

“Tapi yang bersangkutan merasa tidak segera membaik kemudian pergi ke Rumah Sakit UNS sore harinya. Di sana [Rumah Sakit UNS] menjalani perawatan dua hari. Kemudian dilakukan pemeriksaan swab. Hasilnya muncul pada 25 April 2020. Kami diberitahu tadi malam,” kata Ratri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya