SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pemilu. (freepik)

Solopos.com, SOLO — Berbagai persiapan dan aktivitas menjelang Pemilu 2024 dinilai bisa mendongkrak kegiatan ekonomi di Indonesia. Bersamaan dengan kebijakan pengetatan moneter yang telah mengalami relaksasi.

Menjelang Pemilu 2024, perputaran uang atau money velocity disebut akan meningkat seiring dengan adanya kampanye, hingga belanja konsumsi untuk kebutuhan pemilu. Alasan lain adanya perbaikan kinerja ekonomi dunia juga menjadi faktornya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengamat ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS), Bhimo Rizky Samudro, mengatakan pertumbuhan ekonomi menjelang pemilu tidak lepas dari meningkatnya konsumsi domestik.

Ia juga melihat potensi peningkatan aktivitas dari para calon legislatif (caleg) juga menjadi alasan peningkatan ekonomi.

“Apalagi menjelang pemilu itu selalu banyak event atau kegiatan yang dilakukan caleg, mulai dari sosialisasi, kampanye atau bahkan memberikan bantuan, ini yang membuat pergerakan ekonomi bisa bergerak lebih cepat menjelang pemilu. Apalagi pemilu ini merupakan momentum tahunan yang banyak menggerakkan konsumsi masyarakat,” jelasnya kepada Solopos.com, Selasa (30/5/2023).

Faktor konsumsi yang dilakukan oleh caleg, menurut Bhimo juga akan mempengaruhi masyarakat untuk ikut berbelanja.

“Yang jelas pastinya para caleg akan membutuhkan peralatan dan material yang menggerakan jual beli barang dan jasa. Masyarakat juga akhirnya mengikuti tren ini karena terpengaruh konsumsi yang dilakukan,” ucapnya.

Meskipun bisa meningkatkan perekonomian di Indonesia, Bhimo menyebut sifatnya hanya sementara. Apalagi, ia menjelaskan pola konsumsi saat menjelang pemilu bersifat tradisi dan tidak sebesar pola konsumsi saat hari raya seperti Lebaran.

“Ini sifatnya insidental, dan secara data tidak akan berlangsung lama dan hanya berlangsung hanya saat pemilu ada lonjakan tapi tidak terlalu tinggi. Saya melihat pola konsumsi yang meningkat karena pemilu adalah tradisi di Indonesia sehingga perputaran uangnya lebih cepat,” jelasnya.

Perusahaan manajer investasi yakni Syailendra Capital, Senin (29/5/2023), mengatakan perbaikan laba perusahan di Indonesia akan banyak ditopang oleh perbaikan aktivitas konsumsi domestik menjelang tahun pemilu.

Salah satu indikator perbaikan dalam perekonomian adalah mulai berkurangnya kegiatan pengetatan moneter dan mulai membaiknya laba perusahaan.

Selain itu, meskipun dalam beberapa minggu terakhir, kegagalan beberapa bank besar di AS dan Eropa serta krisis likuiditas telah mengguncang pasar.

Namun, jika dilihat dampaknya ke pasar modal Indonesia, kejadian ini bisa dikategorikan sebagai mini crisis yang pemulihannya dapat terjadi secara lebih cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya