SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Perpustakaan desa bisa menjadi pengerak pembangunan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Perpustakaan desa yang telah dibangun merata di 144 desa di Gunungkidul diharapkan tak hanya menjadi tempat untuk menyimpan, meminjam, atau mengembalikan buku saja.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Namun  perpustakaan dijadikan sebagai sarana untuk melakukan pembangunan desa melalui kegiatan yang banyak dapat dilakukan di perpustakaan.

Kepala Kantor Perpustakaan Arsip Daerah (KPAD) Gunungkidul, Ali Ridlo mengatakan bahwa saat ini perpustakaan diharapkan dapat dijadikan sebagai penggerak pembangunan desa. Ia menjelaskan, hal tersebut didasarkan pada pemikiran dasar bahwa buku yang terdapat di perpustakaan desa menjadi sumber ilmu yang dapat diserap oleh masyarakat.

Pihaknya berupaya untuk memfasilitasi masyarakat agar mencintai budaya membaca sehingga outputnya masyarakat dapat memperoleh ilmu baru dan memunculkan inovasi.

“Dengan membaca, nantinya masyarakat dapat menghasilkan suatu perkembangan dari ilmu yang telah diperoleh dari sumber buku,” kata Ali saat dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (8/9/2016).

Ali menjelaskan, pembangunan desa yang dimaksud dapat dinilai dari berbagai aspek, beberapa diantaranya menggerakkan pendidikan melalui peningkatan minat baca di kalangan masyarakat.

Peningkatan kualitas SDM dengan banyak melakukan praktek diskusi berbagai materi dengan memanfaatkan sarana perpustakaan desa. Selain itu perekonomian pun dapat ditingkatkan dengan melakukan sejumlah inovasi produk yang memiliki nilai jual.

Ia melanjutkan dengan kemudahan masyarakat untuk memperoleh informasi dari buku-buku yang disajikan di perpustakaan desa maka pengetahuan pun akan bertambah sehingga berpengaruh pada kemajuan SDM.

Menurutnya, masyarakat dapat berkembang jika terus memiliki keinginan untuk menambah pengetahuan dengan cara banyak membaca. Permasalahannya adalah masyarakat desa di sejumlah daerah di Gunungkidul belum terlalu tertarik dengan adanya perpustakaan di wilayah masing-masing.

“Kalau bisa masyarakat mengubah pola pikir untuk lebih senang datang ke perpustakaan desa dan menimba ilmu disana,” kata dia.

Sementara itu, Kepala seksi perpustakaan KPAD Kabupaten Gunungkidul, Pri Hastuti Setianingsih menambahkan sejauh ini perpustakaan desa di Gunungkidul baru sejumlah 14 perpustakaan desa yang berkembang secara baik. Beberapa perpustakaan desa diakuinya memang masih perlu perhatian khususnya dari desa.

Pihaknya pun meminta kepada kepala desa agar dapat membagi anggaran dana desa untuk perawatan perpustakaan desa. Pengembangan perpustakaan desa menggunakan Dana desa untuk pemberdayaan masyarakat menurutnya sah-sah saja untuk dilakukan.

“Buktinya, beberapa desa yang sudah menganggarkan menjadi bergeliat dan bersemangat memanfaatkan dan melakukan berbagai kegaiatan di perpustakaan desa,” ungkap Hastuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya