SOLOPOS.COM - Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional RI Supriyanto, saat menyampaikan materi dalam Bimbingan Teknis Pengelola Perpustakaan Sekolah di Hotel Horison Ultima Riss, Jetis, Selasa (27/2/2018). (Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Bimtek ini akan menyasar semua provinsi di Indonesia

Harianjogja.com, JETIS-Perpustakaan Nasional RI menggelar bimbingan teknis (bimtek) untuk para pengelola perpustakaan sekolah SMA/SMK/MA swasta dan negeri. Bimtek ini akan menyasar semua provinsi di Indonesia, yang diawali dari DIY.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada 120 pengelola perpustakaan sekolah di DIY yang mengikuti Bimtek selama dua hari di Hotel Horison Ultima Riss, Jetis, Selasa-Rabu (27-28/2/2018) tersebut. “Bimtek ini digelar untuk meningkatkan kemampuan pengelola perpustakaan sekolah yang sebagian besar bukan dari latar belakang Pustakawan,” kata Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional RI, Supriyanto, dalam paparannya, Selasa (27/2/2018).

Ia mengatakan perpustakaan merupakan sebuah lembaga atau institusi sosial yang dikelola secara profesional. Pengelolaan secara profesional berarti memenuhi kriteria dan standar yang berlaku baik dari sisi perpustakaannya maupun tenaga pengelolanya.

Untuk memenuhi standar pengelolaan perpustakaan yang profesional, Perpustakaan Nasional sebagai lembaga non-kementerian merasa perlu untuk membina para pengelola perpustakaan, termasuk perpustakaan sekolah yang ada di daerah-daerah.

Dalam Bimtek ini peserta diajarkan bagaimana mengoptimalkan peran perpustakaan sekolah dalam literasi informasi di sekolah. Selain itu, peserta juga diajarkan bagaimana membuat program literasi di sekolah, menyeleksi koleksi perpustakaan yang sesuai, serta membimbing siswa untuk menemukan informasi yang valid di era digital ini.

“Jangan sampai koleksinya sudah banyak tapi tidak ada pengunjung perpustakaan. Kalau tidak ada pengunjungnya itu bukan perpustakaan namanya, tapi gudang,” kata Supriyanto.

Supriyanto meminta para pengelola perpustakaan sekolah agar mampu mengelola koleksi perpustakaan berbasis multimedia yang interaktif dan ramah teknologi sehingga dapat memenuhi ruang virtual siswa dengan informasi-informasi yang positif. Ia berharap peserta yang sudah menjalani bimtek tersebut dapat mengaplikasikannya di sekolah masing-masing.

Selain Supriyanto, yang menjadi pemateri bimtek tersebut adalah dua pustakawan ahli muda Perpustakaan Nasional Tuti Hendrawati dan Irham Hanif Nabawi.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kadarmanta Baskoro Aji mengapresiasi adanya bimtek pengelola perpustakaan sekolah. Ia mengakui masih banyak perpustakaan sekolah di DIY yang belum dikelola secara profesional. Dari semua perpustakaan sekolah, baru 23 perpustakaan sekolah yang sudah terakreditasi.

Namun, Baskoro meminta pengelola perpustakaan tidak hanya mengejar akreditasi, melainkan harus mampu mengembangkan dan membuat inovasi-inovasi agar menarik siswa untuk datang ke perpustakaan, “Perpustakaan sekolah harus menjadi ‘makhluk’ yang terdekat dengan siswa,” ujar Baskoro.

Ia menyatakan, dana bantuan operasional sekolah (BOS) bisa digunakan untuk membeli buku-buku nonpaket sebagai bahan bacaan bagi siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya