SOLOPOS.COM - Suasana area parkir di kompleks Stasiun Purwosari, Solo, Senin (16/5/2016). Pengguna jasa parkir mengeluhkan rencana kenaikan tarif yang diterapkan pada 1 Juni mendatang. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Perparkiran Solo, komunitas pramekers mengajukan keringanan tarif parkir di stasiun.

Solopos.com, SOLO — Komunitas Pramekers Solo-Jogja Soko Nyepur Dadi Sedulur mengajukan keringanan tarif parkir kendaraan di Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Purwosari kepada PT Reska Multi Upaya itu seiring penerapan tarif parkir progresif per 1 Februari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Komunitas Pramekers Solo-Jogja Solo Nyepur Dadi Sedulur, Toto Dharmawan, mengatakan Komunitas Pramekers Solo-Jogja telah mengusulkan kepada PT Reska Multi Usaha agar diberlakukan tarif parkir berlangganan khusus bagi anggota atau pelaju kereta api Solo-Jogja.

Komunitas Prameker Solo-Jogja meminta tidak ditarik tarif parkir per hari, melainkan per bulan dengan keringanan besaran tarif. “Kami sudah mengajukan usulan tarif berlangganan kepada PT Reska Multi Usaha selaku pengelola parkir di stasiun. Terlalu berat apabila kami harus membayar tarif parkir dengan sistem progresif. Per hari pelaju kereta api bisa keluar uang hingga Rp6.000 untuk membayar parkir sepeda motor di stasiun,” kata Toto saat Solopos.com meminta tanggapannya soal penerapan tarif parkir progresif di Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Purwosari, Kamis (2/2/2017).

Toto menyebut PT Reska Multi Usaha merespons baik harapan Komunitas Prameker Solo-Jogja. Menurut dia, PT Reska Multi Usaha menyanggupi untuk memberlakukan tarif berlangganan bagi para pelaju kereta api Solo-Jogja dengan syarat mendaftar terlebih dahulu melalui Komunitas Prameker Solo-Jogja.

Toto menjelaskan tarif parkir berlangganan yang diajukan Komunitas Prameker Solo-Jogja adalah pelaju tinggal membayar Rp90.000 per bulan kepada PT Reska Multi Usaha agar tidak ditarik tarif parkir per hari. “Sudah ada sekitar 100 pelaju yang ingin mendaftar tarif parkir berlangganan ke PT Reska Multi Usaha. Syarat mendaftar adalah mengumpulkan KTP dan STNK kendaraan. Nanti nomor kendaraan para pelaju akan dimasukkan ke dalam sistem pengecekan kendaraan parkir milik PT Reska. Apabila telah membayar tarif belangganan, otomatis pelaju tidak akan ditarik uang lagi saat keluar dari tempat parkir stasiun,” jelas Toto.

Toto yang telah delapan tahun bolak-balik Solo-Jogja menggunakan kereta api tersebut menilai pemberlakuan tarif parkir progresif di Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Purwosari cukup memberatkan warga. Penerapan tarif parkir progresif tersebut kontraproduktif dengan upaya pemerintah yang gencar menyosialisasikan penggunaan moda transportasi umum.

Sementara itu, Kabid Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Moch. Usman, menilai perlu ada penyesuaian tarif parkir bagi para pelaju kereta api Solo-Jogja. Berdasarkan informasi yang dia terima, Usman mengatakan, PT Reska Multi Usaha telah menyanggupi untuk memberikan tarif parkir khusus bagi prameker dan pelaku kegiatan lain, seperti sopir taksi dan pengemudi ojek.

“Yang jelas Dishub dalam menyikapi persoalan penetapan tarif progresif di stasiun adalah di posisi tengah. Artinya, kami mencoba membantu menemukan titik temu antara pengusaha dan tentunya konsumen. Mereka harus punya kesepahaman satu sama lain. Pengadaan tarif parkir berlangganan bagi prameker itu saya rasa juga bagus,” ujar Usman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya