SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo menggembok roda sepeda motor yang diparkir di trotoar, Jl. Gatot Subroto, Singosaren, Solo, Jumat (10/2/2017). (Nicolaus Irawan/JIBI/Solopos)

Perparkiran Solo, empat sepeda motor digembok petugas karena parkir di city walk Jl. Gatot Subroto.

Solopos.com, SOLO — Empat unit sepeda motor digembok petugas saat operasi gabungan penertiban parkir di koridor Jl. Gatot Subroto (Gatsu), Singosaren, Kecamatan Serengan, Solo, Jumat (10/2/2017) siang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Seksi Parkir Umum dan Khusus Dinas Perhubungan Solo, Henry Satya Negara, mengatakan operasi tersebut dilakukan menyusul penataan parkir di kawasan Jl. Gatsu pada 7 Januari 2017lalu. “Ini sudah sebulan lebih, maka kami lakukan operasi terhadap pelanggaran-pelanggaran parkir baik roda dua maupun roda empat di kawasan ini,” kata Henry, saat ditemui wartawan di sela-sela operasi penertiban parkir di kawasan Gatsu, Jumat.

Henry mengatakan kendaraan bermotor yang kedapatan parkir di city walk Jl. Gatsu bakal digembok. Area tersebut merupakan zona larangan parkir. Sedangkan parkir mobil di sisi timur berlaku satu baris dengan formasi paralel.

“Sudah kami pasangi rambu-rambu larangan parkir di sepanjang city walk. Kebetulan siang ini ada empat sepeda motor digembok karena kedapatan parkir di city walk,” terang dia.

Untuk membuka gembok, lanjut Henry, pemilik kendaraan diminta datang ke Kantor UPT Perparkiran, Jl. Aru 13, Solo, untuk melunasi denda senilai Rp100.000. “Nanti kami beri kuitansi sebagai bukti pelunasan buka gembok,” kata Henry.

Tak hanya itu, Dishub juga menyita kartu tanda anggota (KTA) dan KTP juru parkir (jukir) milik Tri Yulianto di kawasan Gatsu yang membiarkan kendaraan parkir di city walk. “Kepada jukir, kami lakukan pembinaan. Kami beri surat peringatan pertama [SP I]. Untuk pelanggaran berikutnya tetap akan kami beri sanksi administrasi. Jika masih mengulangi sampai berkali-kali akan kami cabut [izin jukir],” tutur Henry.

Sementara itu, Tri Yulianto mengaku tak mampu menangani banyaknya pengunjung bersepeda motor yang datang ke Pasar Singosaren. Ia berulang kali mengingatkan pemilik sepeda motor supaya tidak parkir di city walk. Namun, peringatan itu tak diindahkan pengunjung.

“Saya sendirian enggak mampu menangani sepeda motor sebanyak itu. Sebenarnya di sini ada empat jukir. Tapi yang tiga tidak memiliki KTA. Kalau ada operasi mereka kabur,” kata Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya