SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga membayar biaya di loket parkir. (JIBI/Solopos/Dok.)

Perparkiran Solo yang menerapkan tarif progresif dinilai tidak efektif.

Solopos.com, SOLO — Penerapan tarif parkir progresif di enam lokasi parkir mulai Jumat (2/6/2017) ini diperkirakan belum bisa berjalan efektif.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Juru parkir dan pengelola parkir baik di taman parkir Pasar Klewer maupun pelataran Singosaren mengatakan selama ini sudah ada aturan progresif untuk parkir kendaraan bermotor. Ketentuannya tertulis jelas di semua karcis parkir. Namun, aturan tarif parkir progresif belum pernah diterapkan.

“Saya kira besok juga sama, belum bisa berjalan,” ujar seorang tukang parkir di Taman Parkir I Pasar Klewer, Sigit, kepada Solopos.com, Selasa (30/5/2017).

Dia mengatakan sudah menerima sosialisasi terkait parkir progresif yang berlaku Jumat ini. Namun, dia memperkirakan ketentuan tersebut belum bisa berjalan efektif, apalagi jika harus menghitung dan melayani secara manual. Di Taman Parkir I Klewer, mayoritas pengguna jasa parkir adalah pelanggan yang sudah bertahun-tahun kulakan di Pasar Klewer.

“Biarpun kebanyakan datang dari luar kota, tapi mereka sudah langganan parkir di sini. Mereka mau parkir sebentar atau lama, bayarnya tetap sama Rp5.000,” kata Sigit.

Padahal, jelas Sigit, tarif parkir kendaraan roda empat di Taman Parkir I Klewer adalah Rp3.000/sekali parkir. Satu kali parkir dihitung satu jam.

“Coba kalau mereka parkir di sini dari pagi sampai sore, misalnya lima atau tujuh jam. Saya enggak tega mau nagih parkir Rp15.000 atau Rp20.000, dan bisa-bisa mereka ndak mau parkir lagi di sini,” ujar dia.

Hal senada disampaikan penjaga pintu parkir Taman Parkir I Klewer, Sutrisno. Menurut dia, penarikan biaya parkir di kawasan tersebut lebih mempertimbangkan tarif paseduluran (pertemanan) dan kepercayaan dari pelanggan.

“Semua dipukul rata Rp5.000. Saya kira di sini belum bisa kalau besok Kamis harus pakai tarif progresif. Ya tetap berjalan seperti biasa saja, apalagi disuruh menghitung jam secara manual, rumit,” ujar dia.

Seorang pengguna jasa parkir di Taman Parkir I Klewer, Kardi, asal Blora, mengaku tak khawatir dengan rencana penerapan tarif progresif karena dia sudah langganan parkir di tempat tersebut dan dia yakin juru parkir tidak akan menagih tarif parkir melebihi biasanya. “Biasanya bayar Rp5.000. Harapan saya kalau besok-besok ke sini lagi tarifnya ya tetap Rp5.000,” ujar dia.

Pengelola parkir di pelataran Singosaren, Erwin Iskandar, juga menjelaskan selama ini tarif progresif sedianya sudah ada. Untuk tarif parkir sepeda motor adalah Rp1.500/sekali parkir. “Semestinya kalau pengunjung parkir dua jam, tarifnya jadi Rp3.000. Tapi selama ini tidak begitu, mau lama atau sebentar tarifnya kami buat sama Rp2.000,” papar Erwin.

Kebijakan tarif progresif, menurut Erwin, akan mempersulit juru parkir di lapangan apalagi jika pelayanan parkir secara manual. “Petugas parkir di pintu keluar akan kerepotan, melihat jam masuk di karcis parkir, menghitung nilai tarif, belum lagi jika ada komplain dari pengunjung,“ ujar dia.

Menurut Erwin, pengunjung Singosaren rata-rata menghabiskan waktu berbelanja di Singosaren empat hingga lima jam. Aturan tarif parkir progresif dinilai tidak akan efektif mengurangi lama waktu kunjungan. “Justru pengunjung akan komplain kalau tahu-tahu ditagih tarif parkir sampai Rp7.500, misalnya.”

Seperti diketahui, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo bakal memberlakukan tarif progresif di enam lokasi yang merupakan pusat bisnis, yakni Taman Parkir Pasar Klewer 1, 2, dan 3, basement Pasar Klewer, dan Pelataran Pasar Singosaren. Tadinya pemberlakuan tarif progresif ini akan dimulai Kamis (1/6/2017), namun karena itu  hari libur, Dishub Solo menunda hingga Jumat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya