SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah). (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berskala Mikro hingga 17 Mei 2021. Perpanjang PPKM Mikro itu dipastikan berdampak ke pariwisata Jateng.

Kepastian perpanjangan PPKM Mikro tersebut disampaikan Pemprov Jateng melalui Surat Edaran Gubernur No.443.5/0007136 tertanggal 4 Mei, tentang Perpanjangan PPKM berbasis Mikro untuk Pengendalian Covid-19 di Jawa Tengah. Dalam edaran tersebut, Ganjar meminta para Bupati dan Wali Kota se-Jawa Tengah untuk memperpanjang PPKM Mikro. Tak hanya itu, pelaku usaha di sektor pariwisata juga diminta untuk melakukan sejumlah pembatasan.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Pengusaha restoran dan rumah makan misalnya, harus membatasi jumlah pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas aslinya. Pengelola pusat perbelanjaan atau mal juga mesti membatasi jam operasionalnya maksimal pada pukul 21.00 WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Seret Nama Azis Syamsuddin, Begini Golkar Sikapi Suap Tanjungbalai

Pembatasan kapasitas dan jam operasional juga mesti dipenuhi pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) di Jawa Tengah. Dalam edarannya, Ganjar membatasi jumlah pengunjung DTW maksimal 30 persen dari kapasitas sementara jam operasional hanya diizinkan hingga pukul 15.00 WIB.Untuk menghindari kerumunan wisatawan, kegiatan seni budaya juga harus membatasi kapasitas penonton maksimal 25%.

Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi daerah yang berada di zona oranye dan zona merah. Pasalnya, DTW di daerah tersebut bakal ditutup sementara tanpa pengecualian.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah Purwanto menjelaskan bahwa secara umum pengelola DTW di Jawa Tengah diperbolehkan untuk beroperasi selama libur Lebaran nanti. “Ya tapi dengan syarat tersebut,” jelasnya ketika dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Rabu (5/5/2021).

Pengaruhi Kinerja Pariwisata

Perpanjangan PPKM Mikro Jateng tersebut tentunya bakal kembali mempengaruhi kinerja pariwisata di Jawa Tengah. Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PPKM secara signifikan mempengaruhi mobilitas masyarakat, utamanya di lokasi perbelanjaan dan rekreasi.

Sentot Bangun Widoyono, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa kunjungan masyarakat ke tempat usaha ritel dan pusat rekreasi mulai mengalami peningkatan setelah PPKM berakhir. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama. “TPK (Tingkat Penghunian Kamar) gabungan dari hotel bintang maupun non-bintang selama Januari-Maret tercatat antara 23-29 persen. Ini menunjukkan angka yang lebih rendah dibanding periode yang sama di tahun 2020, yang berkisar di antara 28-39 persen,” jelasnya.

Sentot juga menjelaskan bahwa minat masyarakat Jawa Tengah untuk melancong masih belum sepenuhnya pulih. “Kita masih melihat bahwa Google Mobility Report mencatat tren orang yang berada di rumah. Namun demikian, di tempat-tempat transportasi umum dan tempat rekreasi itu juga sedikit mengalami kenaikan. Namun belum pulih seperti kondisi pada tahun sebelumnya,” tambahnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya