SOLOPOS.COM - Warga melintas di dekat box culvert di wilayah Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Selasa (25/1/2022). Terowongan itu bakal menjadi salah satu akses jalan desa di bawah jalan tol Solo-Jogja yang saat ini masih dalam proses pembangunan. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemilik 17 bidang lahan di Desa Pepe dan Manjungan, Kecamatan Ngawen menerima uang ganti rugi (UGR) pembebasan lahan pembangunan tol Solo-Jogja. Pembayaran UGR menyasar ke 16 bidang di Desa Pepe dan satu bidang di Desa Manjungan.

Pembayaran UGR tol Solo-Jogja kali ini berlangsung di aula Kecamatan Ngawen, Kamis (16/6/2022). Total luas lahan pada 17 bidang itu sekitar 11.000 meter persegi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di antara warga yang memperoleh UGR tersebut, yakni Gibran Rakhe. Yang bersangkutan datang ke aula Kecamatan Ngawen bercelana pendek dan bersendal jepit.

Gibran Rakhe menerima UGR dengan nilai total mencapai Rp3,4 miliar. Total lahannya yang terdampak jalan tol Solo-Jogja mencapai empat bidang. Lahan tersebut berada di wilayah Desa Pepe, Kecamatan Ngawen.

“Biasa saja, tidak kaget,” katanya kepada Solopos.com, Kamis.

Baca Juga: Terdampak Tol Solo Jogja, Luas Sawah Lestari di Klaten Berkurang 375 Ha

Warga penerima UGR lainnya, Ngatimin, 70, bersyukur akhirnya bisa menerima pencairan UGR. Lahan milik Ngatimin yang terdampak proyek, yakni rumah beserta pekarangan dengan total luas 873 meter persegi.

Ngatimin menerima UGR Rp2,7 miliar. Rencananya, Ngatimin menggunakan uang tersebut membangun rumah baru yang masih berada di Desa Pepe.

“Nilai gantinya sudah sesuai dengan keinginan. Yang penting membuat rumah dulu. Nanti sisanya dibagi dengan anak-anak. Saya punya lima anak,” kata Ngatimin yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek di sekitar kawasan Masjid Agung Al Aqsha Klaten.

Kasi Pengadaan Lahan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, menjelaskan ada sebagian warga yang sebelumnya menolak nilai UGR yang ditawarkan dan akhirnya bersedia menerima.

Baca Juga: Sawah Warisan Terdampak Tol Solo Jogja, Buruh Pabrik di Klaten Malah Jadi Miliarder

“Sebagian penerima hari ini ada yang sebelumnya keberatan dengan nilai UGR kemudian mengajukan gugatan ke pengadilan. Ada sekitar lima warga. Sepertinya gugatan di pengadilan ditolak dan tidak mengajukan banding. Akhirnya bersedia dengan nilai UGR. Beberapa waktu lalu sudah menandatangani berita acara persetujuan dan hari ini menerima pencairan UGR,” jelas Sulis saat ditemui di aula Kecamatan Ngawen, Kamis.

Sulis menjelaskan masih ada warga Ngawen yang belum menandatangani nilai UGR yang ditawarkan. Diperkirakan masih ada sekitar 13 warga Pepe.

“Yang belum tanda tangan kami nanti koordinasi dengan pihak pelaksana. Nanti uang yang sudah disiapkan dititipkan ke pengadilan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya