Harum semerbak bunga melati menyengat dari lapangan Wisnu, pelataran candi Prambanan, Sabtu (17/5/2014). Hiruk pikuk suasana pesta nan mewah mulai terdengar. Sebuah pesta pernikahan perpaduan nuansa Jawa dan India yang mahal harganya. Seperti apa suasananya? Berikut laporan Wartawan Harian Jogja Abdul Hamied Razak.
Satu persatu, tamu undangan pernikahan datang menggunakan pakaian khas India. Ada pula bule-bule yang mengenakan pakaian biasa, namun terlihat mewah.
Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia
Uniknya, meskipun didominasi undangan dari negeri Bollywood, dekorasi pesta tersebut menampilkan corak tradisional Jawa dengan lorong bunga melati, kembar mayang, penjor, bunga meja dengan hiasan wayang kayu dan janur-janur.
Tidak hanya itu, para pelayan yang menyuguhkan makanan dan minuman pun mengenakan surjan. Kursi-kursi pun dihiasasi dengan kain batik kebanggaan masyarakat Indonesia.
Meski dipoles dengan tradisi Jawa, namun untuk prosesi pesta tetap dilakukan dengan adat India, yaitu Sangeet Sandhya. Sangeet Sandhya merupakan seremoni pesta untuk merayakan pernikahan dan penghormatan kepada mempelai agar selalu berbahagia.
Masing-masing kelompok menampilkan tarian-tarian dihadapan kedua mempelai, Andrew Rodrigues (pria keturunan Spanyol-India) dan Priyanka Dixit (asli India ras Punjabi). Selain diisi live music, tarot, henna painting dan makan malam, Sangeet Sandhya saat itu juga memeriahkan salah satu artis terkenal India, Manasi Scott. Ia membawakan lagu-lagu pesta India dan mancanegara.
“Kami ingin suasana pesta yang berbeda dengan lainnya. Biasanya, banyak teman yang menggelar pesta di Bali. Tapi, di Jogja ternyata tidak kalah bagus. Ada Prambanan dan Borobudur,” ujar Rodrigues menjawab alasan memilih pesta pernikahannya di Jogja.
Sangeet Sandhya bagian dari rangkaian pesta pernikahan India yang dimulai sejak Jumat (16/5/2014) malam dan berakhir pada Senin (19/5/2014) malam.