SOLOPOS.COM - Seorang fotografer dadakan menjajakan foto di Lapangan Banyuanyar, tempat parkir kendaraan tamu undangan pernikahan Gibran-Selvi, Kamis (11/6/2015) malam. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Pernikahan Gibran-Selvi bukan hanya menjadi rizki bagi para tukang becak. Fotografer dadakan pun ketiban hoki.

Solopos.com, SOLO — Pernikahan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dengan Selvi Ananda yang digelar di Graha Saba Buana, Solo, mendatangkan untung bagi sejumlah fotografer dan penjaja foto dadakan yang mangkal di Lapangan Sumber, Jl. Letjen Suprapto, Kamis (11/6/2015) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka memanfaatkan sistem penjemputan tamu undangan pernikahan Gibran-Selvi di lapangan yang difungsikan untuk tempat parkir ini untuk mengambil foto para tamu. Baru setelah tamu kembali dari jagong, para penjaja foto tersebut menyodorkan hasil jepretan mereka kepada para undangan yang kembali ke lapangan untuk mengambil kendaraan.

Ekspedisi Mudik 2024

Ya, para tamu penikahan Gibran-Selvi memang harus berganti kendaraan untuk sampai di gedung tempat diadakannya resepsi. Panitia menyediakan shuttle bus untuk mengantar mereka ke tempat resepsi. Salah satu penjual foto, Doni, warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, mengatakan ia mencoba ikut mencari penghasilan tambahan dengan menjajakan foto-foto tersebut.

“Iya ini memang rencana dadakan dengan teman-teman. Kami memotret mereka yang mau jagong saat parkir kendaraan di sini. Baru setelah mereka kembali kami tunjukkan foto yang sudah jadi,” katanya saat ditemui Solopos.com, Senin malam.

Doni menambahkan satu lembar foto ukuran besar dijual dengan harga Rp50.000. Tapi, harga itu masih bisa ditawar sesuai dengan kesepakatannya dengan pembeli. Ia sudah kerap menjalani profesi semacam ini dengan menjual foto di acara wisuda di kampus-kampus di Kota Solo. Selain itu, ia juga kerap mendatangi acara pelepasan siswa di sekolah-sekolah.

Doni mengaku beberapa foto yang ia jual sudah ada yang laku. Akan tetapi, apesnya adalah jika ia tak bisa bertemu dengan orang yang ia foto.

Warga Sumber ini tak sendiri. Setidaknya ada belasan orang yang menjajal untung seperti dirinya dengan menjajakan foto kepada para tamu. Kebanyakan mereka sudah saling mengenal dan kerap datang di wisuda kampus atau sekolah untuk menjual foto jadi.

Windu, warga Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, mengungkapkan ia dan rekan-rekannya tersebut secara dadakan memotret lalu menjual foto kepada para tamu pernikahan Gibran dan Selvi. Ia hanya cukup minta izin keamanan setempat untuk berdagang foto-foto itu.

“Kita juga enggak boleh sampai sana [Graha Saba Buana], kan khusus VIP. Jadi kami mending di Sumber. Yang parkir di sini juga cukup banyak,” tuturnya.

Windu menambahkan ia tak begitu banyak membawa foto. Menurutnya yang susah adalah mengenali orang yang ada di foto lalu menjualnya. Seperti halnya Doni, Windu juga seringkali ikut menjual foto di acara wisuda. Tapi, acara dadakan namun besar seperti Presiden Jokowi mantu seperti ini pantang mereka lewatkan untuk mencoba menambah penghasilan.

“Ya, lumayanlah hasilnya. Apesnya seh kalau tidak ketemu orangnya. Tapi, kami sudah biasa seperti ini kalau pas wisuda,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya