SOLOPOS.COM - Workshop pernikahan dengan pakem adat Kraton Jogja di Hotel Royal Ambarrukmo, Rabu (15/11/2017). (Gigih M Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Prosesi pernikahan kraton dikenalkan.

Harianjogja.com, JOGJA— Hotel Royal Ambarrukmo mendukung pelestarian pernikahan adat kraton. Dukungan ditunjukkan melalui kegiatan workshop bertema Yogyakarta Royal Wedding Journey di area Kedaton Ambarrukmo, Rabu (15/11/2017). Selama ini pernikahan adat kraton belum banyak dimengerti secara menyeluruh oleh masyarakat umum, bahkan pengusaha wedding organizer atau sanggar rias.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Public Relation Royal Ambarrukmo Jogja, Khairul Anwar mengatakan, hubungan Royal Ambarrukmo Hotel Jogja dengan pernikahan adat kraton sangat dekat. “Kami menjadi hotel yang dipercaya untuk melestarikan pernikahan pakem Jogja, satu-satunya di kota ini, yang diperbolehkan oleh Kraton Jogja. Untuk paketnya sendiri adalah Royal Javanese Wedding lengkap dengan kereta kencananya,” katanya kepada Harianjogja.com Rabu (15/11/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Area Kedaton Ambarrukmo di hotel bintang lima tersebut menurutnya sangat memancarkan aura Kraton Jogja yang kental sehingga cocok sebagai tempat pelaksanaan pernikahan dengan prosesi adat Jawa Jogja. “Tercatat, dua kali pernikahan putra dan putri Gusti Hadi, adik Sultan HB X, dilaksanakan dengan sakral untuk seremoni dan ritualnya, di Kedaton Ambarrukmo. Dari Pendopo hingga Bale Kambang,” lanjutnya.

Workshop Yogyakarta Royal Wedding Journey mengupas seluk beluk tatacara pernikahan adat Kraton Jogja, disertai peragaan secara langsung, dengan menampilkan narasumber dan pemandu adat dari Kraton Jogja. Rangkaian acara meliputi peragaan dan kajian prosesi adat yang selama ini menjadi pakem dilaksanakan dalam tradisi perayaan pengantin Kraton Jogja. Antara lain prosesi Mbethak, Sungkem, Siraman, Midodareni, Tantingan, Akad Nikah, Panggih, dan Pamitan.

Selain itu, kegiatan ini juga menampilkan dan mengupas detail perlengkapan ubo rampe yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rangkaian adat prosesi pernikahan Keraton Jogja, yakni antara lain perlengkapan dekor dan tuwuhan, aneka ragam sajen untuk pasang tarub, siraman, midodareni, hingga sarana sajen untuk akad nikah.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Bella Donna Group, yang telah lebih dari 15 tahun berkecimpung di bidang penerbitan majalah, event organizer dan penyelenggaraan pernikahan, pendidikan dan pelatihan, serta portal atau website di bidang
relationship & marriage, serta gaya hidup dan culture.

RAY Kusswantyasningrum selaku Perias Sanggar Kaliti yang bertindak sebagai pemateri dalam workshop tersebut mengatakan, selama ini banyak pengantin dari kalangan masyarakat umum yang menggunakan prosesi pernikahan layaknya kraton. Namun ada pula yang memilih menggunakan prosesi sederhana karena budjet dirasa lebih terjangkau. “Ada yang beralasan karena budjet tapi sebenarnya mau pakai prosesi tradisional pakem atau pakai sederhana itu bujetnya tidak pengaruh signifikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya