SOLOPOS.COM - Tako n Sushi Box (Okezone)

Kisah inspiratif datang dari ibu rumah tangga yang sukses membangun usaha Tako n Sushi Box.

Solopos.com, JAKARTA — Beberapa bisnis yang membuka peluang waralaba biasanya menjanjikan keuntungan menggiurkan. Namun, nyatanya tidak semua bisnis franchise itu berakhir menguntungkan, bahkan ada yang mengalami kerugian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang ibu rumah tangga, Tri Ambarsari,  pernah merasakan pahitnya dari janji manis bisnis franchise. Pada 2011, Tri mengambil paket bisnis kemitraan dengan produk jualan jamur.

Namun baru berjalan sebentar, sang pemilik bisnis seakan lepas tanggung jawab dan tidak mau mendampinginya. “Waktu itu saya ambil paket kemitraan Rp100 juta. Dia lepas tanggung jawab, saya tidak diurusin. Saya merasa tertipu,” ujar Tri, seperti dikutip Solopos.com dari Okezone, Rabu (28/9/2016).

Namun, pengalaman pahit tersebut tak menghentikan niat ibu dari dua anak ini untuk melangkahkan kaki di dunia wirausaha. Tekadnya sudah bulat untuk membantu sang suami mencari rezeki.

Meskipun suaminya sudah menduduki posisi cukup tinggi di salah satu perusahaan automotif ternama. “Suami juga yang dukung saya, tidak apa-apa kalau pernah gagal dan ketipu. Kalau sudah niat ya jalan terus,” tuturnya.

Pengalaman pahitnya itu pun juga menjadi bahan pelajaran baginya dalam mendirikan sebuah bisnis. Kala itu di 2012, Tri terbesit untuk tetap terjun di ranah bisnis kuliner. Sang anak yang doyan menyantap sushi menginspirasikannya untuk menjajal berjualan makanan khas Jepang tersebut.

“Saya pikir masa tidak bisa. Anak saya suka sushi, tapi dia tidak suka yang mentah. Lalu dulu sushi itu kan identik makanan kalangan menengah ke atas. Nah, saya cari cara bagaimana sushi bisa dinikmati semua orang dan rasanya masuk ke lidah orang Indonesia,” imbuhnya.

Akhirnya, Tri memanggil beberapa koki yang mahir membuat sushi dan belajar dari mereka. Setelah mengetahui cara dan bahan baku membuat sushi, Tri melakukan improvisasi dan menemukan resepnya sendiri.

Akhirnya pada 12 Desember 2012, impian Tri untuk memiliki bisnis sendiri terwujud. Tepat pada tanggal itu dia memiliki bahtera bisnis sendiri yang diberi nama Tako n Sushi Box dengan menggelontorkan modal sebesar Rp70 juta. “Jadi tanggal 12/12/2012 gerai pertama Tako n Sushi Box dibuka di Mal Teras Kota,” kata Tri.

Modal tersebut dia gunakan untuk sewa tempat Rp6–7 juta, pembuatan booth Rp40 juta, peralatan Rp10 juta, bahan baku awal Rp10 juta, dan gaji pertama tiga pegawai Rp6 juta.

Untuk bahan baku, hampir semuanya dia datangkan langsung dari Jepang alias impor. Seperti, salmon, nori, soyu, togarashi, washabi, idako, bahkan beras juga dia impor. Sedangkan bahan baku yang dia ambil dari lokal hanya tuna, ayam, telur, dan keju.

Beruntungnya, di bulan pertama Tako n Sushi Box beroperasi, Tri langsung mengantongi omzet hingga Rp60 juta. Dengan produk yang relatif murah yakni sekira Rp18.000–33.000 per boks, membuat gerainya diserbu kalagan muda, khususnya mahasiswa.

Dari omzet tersebut, Tri menyatakan bisa mengantongi profit sekitar Rp20–25 juta per bulan. Dengan raihan profit tersebut tak heran hanya dalam waktu 3–4 bulan dia sudah balik modal.

“Bulan kedua, ketiga dan keempat omzet di kisaran Rp60 juta juga, kalau sekarang outlet itu omzetnya sudah Rp80 jutaan. Karena cuma 3–4 bulan sudah modal saya langsung yakin untuk buka cabang lagi,” tambahnya.

Singkat cerita, kini sayap bisnis Tri sudah mulai menggurita. Total gerai Tako n Suhsi Box saat ini sudah berjumlah 10 outlet yang tersebar banyak pusat perbelanjaan ternama di Jabodetabek, seperti Citra Land Mall, Cibubur Junction, Plaza Semanggi, Mall Alam Sutera, Mal Ciputra Cibubur, Tangcity, Teras Kota, Margo City, dan Botani Square.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya