SOLOPOS.COM - Sarijo dengan sepeda kayu bikinannya di Brajan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Kamis (2/7/2020). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Sarijo, 48, pencetus sepeda kayu yang berdomisili di Brajan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, mengaku putus sekolah saat di bangku kelas III SD.

"Saya menyadari, saya ini hanya pria putus sekolah saat berada di bangku kelas III SD. Saya memiliki dua anak. Semoga, sepeda kayu saya ini bisa laku dengan harga yang sesuai,” kata Sarijo saat dijumpai wartawan di Brajan, Prambanan, Kamis (2/7/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sarijo mengakui dirinya hanya seorang tukang kayu. Namun Sarijo tak ingin putus semangat guna mengubah hidupnya agar jauh lebih sejahtera di waktu mendatang.

Unik! Tak Pakai Masker Pengendara di Klaten Diminta Nyanyi Garuda Pancasila

Keahlian membuat sepeda kayu diperoleh Sarijo secara autodidak. Sarijo sendiri bekerja sebagai tukang kayu sejak 20 tahun lalu.

“Saya itu hanya tukang kayu. Tukang membuat kusen jendela dan lainnya. Sebelum gempa 2006, saya sempat menjadi tukang kayu keliling. Saat ini, saya ikut bos saya di Jogonalan," ungkap dia.

Sarijo yang beristri Mujiati itu mencetuskan ide membuat sepeda dari limbah kayu sekitar lima tahun lalu. Saat itu, yang Sarijo melihat jam duduk mirip sepeda di rumahnya tiba-tiba ingin membuat sepeda dari kayu.

Dimulai Pekan Depan, Ini Jadwal Wayang Kulit Virtual di Klaten

Berbagai kayu jawa, seperti kayu waru, kayu nangka, kayu mahoni, kayu jati, dan kayu lainnya dikumpulkan Sarijo satu demi satu. Potongan kayu itu dijadikan sebagai bahan membuat sepeda kayu.

Semula, roda depan sepeda kayu yang dibuat Sarijo jauh lebih besar dibandingkan roda belakang. Diameter roda depan sepeda kayu bikinan Sarijo sekitar 122 cm, sedangkan roda belakang hanya 30 cm.

Cetak KK dan Akta di Disdukcapil Klaten Kini Pakai Kertas HVS, Tipis Dong

Hingga sekarang, Sarijo sudah memproduksi lima unit sepeda. Sepeda terakhir yang Sarijo bikin beroda kecil, di bagian jok dilengkapi dengan tempat bersandar.

“Saya juga tak mengetahui jenis sepeda saya ini. Yang penting saya bikin sepeda unik,” kata Sarijo.

Harga Jual

Sarijo mengaku sudah pernah ada orang menawar sepeda buatannya dengan harga cukup menggiurkan.

"Sebenarnya, sudah ada yang menawar sepeda kayu saya seharga Honda CBR. Tapi saya tidak melepasnya. Ada pula, warga Spanyol yang tertarik dengan sepeda saya. Tapi tidak terlaksana karena terbentur bahasa. Di samping itu, harganya memang belum cocok," beber dia.

Sarijo mengatakan siap melepas sepeda kesayangannya dengan harga yang sesuai. Namun di kesempatan itu Sarijo tidak menjelaskan secara detail harga jual sepedanya.

“Yang jelas, pernah ada yang menawar di atas Rp5 juta. Tapi, saya tidak melepasnya. Saya berharap, dengan sepeda ini dapat laku tinggi sehingga bisa mengubah hidup saja ke depannya,” kata Sarijo.

Gara-Gara Lihat Jam, Sarijo Asal Klaten Ciptakan Sepeda Kayu nan Unik

Bos Sarijo, Tularno, 39, mengakui anak buahnya tersebut memiliki kreativitas  tinggi di bidang perkayuan. Dua tahun terakhir, Sarijo telah bekerja dengannya.

“Sebagai tukang kayu, saya sangat senang memiliki karyawan seperti Sarijo. Berbekal limbah kayu, dia bisa membuat sepeda kayu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya