SOLOPOS.COM - Rumpuh tumbuh subur di sekitar Pesanggrahan Paku Buwono X di kawasan Deles Indah, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Rabu (15/7/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pesanggrahan Paku Buwono alias PB X yang berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, pernah menjadi pos pemantauan Merapi.

Tempat tersebut berlokasi di Gunung Merapi kawasan objek wisata Deles Indah Klaten, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten. Konon tempat yang adem dan sepi itu dijadikan sebagai tempat peristirahatan dan semedi PB X ketika menjadi Raja Keraton Kasunanan Surakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain dikenal sebagai tempat peristirahatan raja, kawasan pesanggrahan itu pernah menjadi tempat informasi warga yang tinggal di kawasan berjarak 4-5 km dari puncak Merapi. Pasalnya, pesanggrahan PB X di Kemalang, Klaten itu sempat dijadikan sebagai pos pemantauan Gunung Merapi.

Salah satu warga Dukuh Deles, Desa Sidorejo, Sukiman, menjelaskan kawasan pesanggrahan dijadikan pos pemantauan Gunung Merapi pada era 1970an. Saat itu, pesanggrahan PB X tidak digunakan lagi untuk kegiatan kerabat keraton.

Ekspedisi Mudik 2024

Jadi Ketua DPRD Termiskin Se-Jateng, Ini Jumlah Utang Suparno 

Petugas dari DIY

Ketika dimanfaatkan untuk pos pemantauan, saban hari ada petugas yang berjaga di kawasan pesanggrahan.

“Petugasnya itu dari wilayah DIY. Kalau ingin mengetahui kondisi Merapi, warga bertanya ke petugas di pesanggrahan. Termasuk bapak saya,” urai Sukiman saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Rabu (15/7/2020).

Sukiman menceritakan, pesanggrahan PB X yang dijadikan pos pemantauan Merapi di lengkapi dengan aneka peralatan pemantauan seperti teropong serta interkom.

“Ada interkom yang bisa memanggil petugas pos pemantauan Plawangan, Kaliurang, Sleman, DIY. Ada kabel interkom yang dipasang di dalam tanah pesanggrahan,” kata Sukiman.

Pramugari Cantik Buka Warkop di Gergunung Klaten, Pelanggan Sering Minta Foto

Alat Canggih

Selain itu, ada alat pengukur curah hujan yang ditempatkan tidak jauh dari kawasan pesanggrahan. Sukiman masih mengingat kerap bermain di sekitar alat pengukur curah hujan tersebut. “Setiap kali ke sekolah kerap mengganggu alat petunjuk seperti jam di peralatan curah hujan itu,” urai dia.

Seiring perkembangan teknologi pengamatan Gunung Merapi, kawasan pesanggrahan PB X di Kemalang, Klaten itu mulai ditinggalkan petugas pemantau yang berasal dari wilayah DIY. Seluruh peralatan pemantauan di dalam pesanggrahan sudah tidak ada lagi.

Sukiman menceritakan penarikan petugas dari tempat pemantauan di pesanggrahan itu terjadi pada era 1990an. Pada tahun-tahun itu pula Pemkab Klaten mulai membangun sekitar kawasan Pesanggrahan PBX menjadi tempat wisata yang kini dikenal dengan nama objek wisata Deles Indah.

Tak Ditinggali, Rumah di Wonogiri Ludes Terbakar

Kini Tak Terawat

Hanya saja, kawasan objek wisata itu kini seakan tak terawat. Kondisi ruas jalan menuju ke kawasan tersebut juga rusak parah terutama di jalan tanjakan depan pesanggrahan. Jalan tersebut juga menjadi salah satu jalur evakuasi bagi warga ketika Merapi mengalami erupsi.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten, Suryanto, mengatakan jalan menuju kawasan objek wisata Deles Indah yang masuk dalam ruas Kaliwuluh-Deles menjadi salah satu ruas jalur evakuasi yang diperbaiki tahun ini. Hanya saja, perbaikan mengandalkan dana pemeliharaan rutin atau penambalan jalan rusak.

“Untuk kegiatan pemeliharaan jalan ini selesai sebelum November,” kata Suryanto.

Kisah Suroto Magelang, 10 Tahun Kurung Diri di Kamar Sejak Erupsi Merapi Tak Pernah Mandi 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya