SOLOPOS.COM - Permukiman kawasan Kenteng, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, tampak dari udara, Jumat (12/1/2018). (Istimewa/Dinas Kominfo Solo)

Kampung kumuh RW 023 Semanggi jadi pilot project.

Solopos.com, SOLO—Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal menata hunian kumuh di RW 023, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, tahun depan. Permukiman warga yang berada di selatan Jembatan Mojo tersebut akan dirombak sehingga menjadi lingkungan yang rapi sebagai pilot project program 100 0 100 atau  100% akses air minum, 0% kumuh, dan 100% akses sanitasi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Rencananya, Pemkot Solo akan mengakses dana dari Pemerintah Pusat untuk membangun 214 rumah dan menata lingkungan sekitarnya. Selanjutnya, warga akan diberikan rumah beserta sertifikat hak milik tanah dan bangunan yang mereka tempati.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Solo 2018 di Pendhapi Gede Kompleks Balai Kota Solo, Sabtu (24/3/2018).

Ia menunjukkan video tiga dimensi proyeksi pembangunan kampung tersebut di hadapan peserta musrenbang. (baca juga: PERMUKIMAN SOLO: Penghuni Minta Tinggal Selamanya di Rumah Deret Ketelan Solo)

“Selatan Jembatan Mojo ada parapet. Tapi tetap ada taman bermain. Anak-anak mau jengkelitan enggak masalah,” kata dia.

Ia menyebut ada 214 rumah yang akan dibangun. Selain rumah, jalan, drainase, dan saluran air bersih terpadu juga akan dibangun di kampung tersebut.

Selama pengerjaan, warga akan ditempatkan di bangunan sementara yang akan dibangun dekat Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Semanggi.

“Mana ini Pak Bagiyo [Kepala Dinas Pasar Subagiyo]? Pasar darurat [Pasar Klewer] tidak jadi dilelang, untuk rumah sementara penghuni 214 rumah di Semanggi,” terangnya.

Hal yang sama kelak dilakukan kepada penghuni tanah hak pakai (HP) 16 Semanggi. Mereka akan ditempatkan di rumah sementara saat bangunan di kawasan RW 007 Semanggi itu diratakan dengan tanah.

“Setelah rumah diratakan, akan dibuat teratur sehingga lingkungan tidak kumuh. Ini akan mewujudkan 100% akses air minum, 0% kumuh, dan 100% akses sanitasi,” tutur lelaki yang akrab disapa Rudy itu.

Menurutnya, seandainya ada pihak yang tidak mau, mereka sudah kebablasan. Meski demikian, ia meminta warga terkait menjaga kawasan agar kelak tidak kembali kumuh.

Rudy menjelaskan penataan di RW 023 akan didahulukan ketimbang penataan di RW 007 karena wilayah tersebut dinilai sangat kumuh. Anggaran penataan diakses dari Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dan Pemerintah Pusat.

“Ditata dulu, diratakan dengan tanah. Masyarakatnya disiapkan di bedeng-bedeng rumah sementara dulu. Lalu kami buat petak per petak sehingga saat pulang mereka sudah membawa sertifikat. Jumlahnya sementara yang didata 214 rumah,” ujarnya.

Kampung itu berada di selatan Jembatan Mojo dan jarak dengan parapet sekitar 21 meter. Penataan itu bakal menjadi pilot project 100 0 100 atau 100% akses air minum, 0% kumuh, dan 100% akses sanitasi. Rudy berharap proyek itu selesai pada 2019.

Selain itu, ia berharap Musrenbang RKPD 2018 hari itu akan semakin memajukan Kota Solo. Ia menilai keputusan dalam musrenbang semakin bagus karena ada kepedulian dengan sesama warga.

“APBD untuk 2019 akan fokus pada pembangunan manusia, bukan pembangunan fisik,” tutupnya.

Sementara itu, Sekda Solo, Budi Yulistianto, menjelaskan Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) untuk masing-masing kelurahan sepenuhnya dialokasikan untuk kegiatan nonfisik. Kegiatan fisik akan dikerjakan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

“Wilayah akan berkonsentrasi pada pembinaan nonfisik. Tak ada usulan gapura, saluran, jalan dan sebagainya,” kata dia.

Dalam kesempatan itu ia mengingatkan tugas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) tidaklah mudah. Selain sebagai penanggung jawab kegiatan, LPMK juga menjadi objek yang diperiksa.

“Kami ingatkan agar laporan lebih ditingkatkan. Pengendalian akan dilakukan Inspektorat beserta tim dari Pemkot yang dibentuk secara adhoc,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya