SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SINGAPURA: Minyak mentah diperdagangkan sedikit berubah di tengah keprihatinan permintaan minyak, seperti laporan yang diterbitkan minggu ini menunjukan perbaikan perekonomian AS, konsumen minyak terbanyak dunia, lambat.

Laporan Departemen Perdagangan AS pada 24 April menunjukan pesanan untuk barang-barang tahan lama seperti lemari pendingin dan komputer turun untuk kelima kalinya sepanjang enam bulan terakhir di Maret, lapor survei analis Bloomberg News. Cadangan minyak mentah 366,7 juta barel, tertinggi sejak September 1990, tulis Departemen Energi 15 April lalu.

Promosi BRI Peduli Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Banjir di Sumbar dan Jabar

“Permintaan yang tidak pasti akan terus mendominasi prediksi minyak mentah. Hal-hal fundamental belum menunjukan perubahan berarti,” kata Toby Hassall, analis Commodity Warrants Australia Ltd di Sydney.

Ekspedisi Mudik 2024

Minyak mentah untuk pengiriman Mei berada pada US$50,24 per barel, turun 18 sen, di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange pukul 7:37 a.m. waktu Singapura. Kontrak menguat 35 sen atau 0,7%, menjadi US$50,33 per barel pada 17 April. Harga-harga naik 13% sepanjang tahun ini.

Kontrak Mei habis besok. Harga berjangka Juni yang lebih aktif adalah US$52,31 per barel, melemah 16 sen, pada 7:37 a.m. waktu Singapura.

Minyak mentah menguat pada 17 April karena para penyuling China, konsumen minyak mentah terbesar kedua dunia, meningkatkan hasil produksinya bulan lalu. Negara tersebut memproduksi 29,4 juta metrik ton minyak mentah atau sekitar 6,92 juta barel per hari di Maret, ujar China mainland Marketing Research Co 17 April. Angka tersebut naik 0,7% dibanding tahun lalu.

PDB China meningkat 6,1% di kuartal pertama, terendah sepanjang sepuluh tahun terakhir, sebuah indikasi pertumbuhan permintaan minyak di negara itu terpengaruh resesi global.

Permintaan bahan bakar AS di kuartal pertama turun terendah sepanjang 11 tahun, tulis laporan bulanan American petroleum Institute 16 April. Pengiriman produk minyak tanah, standar pengukuran konsumsi, rata-rata 19,2 juta barel per hari, 3,4% lebih rendah dibanding periode yang sama di 2008, lanjut API.

BP Plc, Total SA, Chevron Corp, Exxon Mobil Corp dan perusahaan-perusahaan lainya dijadwalkan untuk memuat sekitar 1,83 juta barel per hari pada Juni, berbanding dengan 1,7 juta barel perhari pada Mei. (JIBI/Bisnis.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya