SOLOPOS.COM - Pemilik toko pangkalan gas melon menata dagangan di tokonya, Tuban, Gondangrejo, Karanganyar, Kamis (2/9/2021). (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Elpiji bersubsidi tabung 3 kg atau gas melon sebulan terakhir langka di Karanganyar. Hal ini terjadi diduga lantaran jumlah permintaan dari masyarakat melebihi alokasi ke agen hingga pangkalan.

Pangkalan tabung gas LPG di Tuban, Gondangrejo, Karanganyar, Agus Makmuri, membenarkan adanya kelangkaan elpiji 3 kg sebulan terakhir. Namun, ia mengungkapkan kelangkaan bukan karena distribusi dari Pertamina yang terkendala. Penyebab kelangkaan lantaran jumlah permintaan dari masyarakat yang melebihi kuota alokasi bulanan yang ia dapat dari agen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Iya benar kondisinya sudah berjalan selama sebulan terakhir ini. Kalau alokasi kami tidak berkurang sama sekali. Masih 1.200 tabung dalam sebulan atau 300 tabung per pekan. Tapi memang sebulan ini permintaan meningkat pesat dibandingkan alokasi yang kami miliki. Sepekan melebihi 300 tabung,” jelasnya ketika ditemui Solopos.com di tokonya, Kamis (2/9/2021).

Baca Juga: Simulasi PTM di Karanganyar Diundur Dua 2 Lagi, Ini Penyebabnya

Agus menambahkan tingginya permintaan diduga lantaran musim kemarau dan banyak petani yang menggunakan gas melon sebagai bahan bakar pompa untuk menyedot air. Selain itu, ia menduga mulai bergeraknya kembali ekonomi dengan pelonggaran PPKM juga berdampak pada naiknya permintaan gas melon.

“Faktanya sekarang banyak petani yang menyedot air menggunakan pompa gas. Lalu pedagang juga mungkin yang kemarin-kemarin tidak berjualan mulai berjualan kembali atau menambah kebutuhan gas karena sudah ada pelonggaran. Kemungkinan itu penyebabnya,” imbuhnya.

Migrasi Sistem Distribusi

Hal senada diungkapkan pemilik pangkalan gas lainnya, Aris Santoso. Ia membenarkan adanya peningkatan permintaan gas melon selama sebulan terakhir. Menurutnya, kondisi tersebut lazim terjadi saat musim kemarau. Petani menggunakan tenaga gas untuk menyedot air.

Baca Juga: Candi Ceto dan Candi Sukuh di Karanganyar Masih Tutup

“Kalau untuk pedagang mungkin juga berpengaruh tidak banyak. Tapi yang paling banyak itu dari petani. Sebaliknya kalau musim penghujan, permintaan turun,” ucapnya.

Terpisah, Kasubag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekda Karanganyar, Daryoko, mengatakan kuota harian gas melon Karanganyar sebanyak 33.000 per hari. Menurutnya, selain peningkatan permintaan, kelangkaan juga akibat migrasi sistem yang membuat terjadinya keterlambatan distribusi ke pangkalan.

Namun, ia memastikan kondisi tersebut akan kembali pulih pekan depan. “Untuk mencegah adanya kelangkaan kami juga mengimbau bagi warga yang sudah mampu agar berpindah ke gas yang nonsubsidi. Prioritas gas tersebut untuk keluarga tidak mampu. Selain itu, untuk pertanian juga ada syaratnya untuk dibolehkan menggunakan gas melon. Khusus untuk petani kecil saja yang memiliki lahan maksimal 0,5 hektare,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya