SOLOPOS.COM - Petugas tengah mengecek kondisi darah di Laboratorium UDD PMI Gunungkidul, Kamis (18/9/2014). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Gunungkidul akan menambah jadwal donor darah keliling atau Mobile Unit (MU). Pasalnya, permintaan darah setiap bulan mencapai 600 kantong.

Petugas Pengerahan Donor Darah Sukarela UDD PMI Gunungkidul Agus Topo mengatakan, setiap bulan rata-rata ada 15 kali jadwal MU. Menurutnya, jadwal tersebut akan semakin dipadatkan. Agus mencontohkan, pada Agustus jadwal MU mencapai 21 agenda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dalam sekali MU, kami bisa mendapatkan darah dari 30 kantong hingga 100 kantong darah. Selain dari MU, kami juga mendapatkan pasokan darah daari donor rutin di UDD PMI Gunungkidul. Rata-rata sehari mendapatkan 10 kantong darah,” ujar dia kepada Harianjogja.com ketika ditemui di UDD PMI Gunungkidul, Kamis (18/9/2014).

Agus menambahkan UDD PMI Gunungkidul memiliki tempat rutin yang dikunjungi setiap tiga bulannya. Misalnya saja di Kecamatan Patuk, Ponjong, Playen, Ngawen, Semin, dan Paliyan. Selain itu, lanjut Agus, UDD PMI Gunungkidul juga menjalin kerjasama dengan beberapa instansi seperti bank serta sekolah seperti SMA dan SMK di Gunungkidul.

“Kami berusaha agar kebutuhan darah di Gunungkidul selalu terpenuhi,” ujar dia.

Agus mengakui ketika memasuki Ramadhan, pasokan darah berkurang. Pasalnya, pendonor yang mayoritas muslim tengah puasa sehingga terkadang kondisi fisik menjadi tidak memenuhi syarat untuk donor. Untuk menyiasati hal tersebut, menurut Agus, UDD PMI Gunungkidul menyasar komunitas gereja.

“Jangan sampai stok darah di UDD PMI Gunungkidul kosong,” ungkap dia.

Ketua PMI Gunungkidul Iswandoyo sempat mengungkapkan, idealnya, setiap bulan ada 20 kali jadwal MU. UDD PMI Gunungkidul juga diimbau untuk mampu mendorong masyarakat agar lebih mau mendonorkan darahnya.

Menurutnya, warga yang sadar untuk menjadi pendonor masih minim. Ia mengatakan, dari total penduduk Gunungkidul, hanya satu persen yang mau menjadi pendonor darah. Menurutnya, Gunungkidul memiliki penduduk sekitar 800.000 jiwa, namun, yang bersedia mendonorkan darah hanya sekitar 8.000 jiwa.

“Idealnya dua persen dari total penduduk,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya