SOLOPOS.COM - Ilustrasi air (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SRAGEN — Hujan yang mengguyur beberapa hari terakhir ternyata tak berpengaruh signifikan terhadap krisis air bersih yang melanda wilayah utara Bengawan Solo di Kabupaten Sragen.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen selama dua pekan terakhir mengirimkan bantuan air bersih 78 truk tangki. Setiap tangki berkapasitas 5.000 liter.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Sugeng Priyono, saat dihubungi , Kamis (20/8/2020), mengatakan selama dua pekan ini BPBD mengirimkan 65 tangki ke daerah krisis air bersih atau setara dengan 325.000 liter.

Seksi I Tol Solo-Jogja Jalur Kartasura-Purwomartani Dibangun Mulai Pertengahan 2021

Ekspedisi Mudik 2024

"Kemudian dari PDAM juga sudah mengirimkan air bersih sebanyak 13 tangki atau setara dengan 52.000 liter. Sementara untuk Palang Merah Indonesia (PMI) dan swasta belum bergerak," kata Sugeng.

"Saya melihat tren permintaan air bersih terus meningkat. Hujan beberapa hari terakhir hanya menambah sedikit debit air tetapi tidak mengurangi dampak musim kemarau basah tahun ini," tambah dia.

Dia mengatakan untuk kondisi sampai akhir Agustus 2020 BPBD Sragen masih terus pengiriman air bersih berdasarkan permintaan.

Misterius! Dikira Hanyut di Sungai, Pria Magelang Ditemukan Selamat Tanpa Busana

Dia mengatakan seperti pada Kamis dari empat unit mobil tangki hanya bergerak dua unit mobil tangki.

“Tim pertama dikoordinasi Gayuh Subroto yang bertugas mengirim bantuan air bersih ke wilayah Dukuh Genengsari RT 016, Dukuh Sempu RT 015, dan Dukuh Kedu RT 007. Ketiga dukuh itu masuk wilayah Desa Banyurip Kecamatan Jenar,” ujar Sugeng.

Menggunakan Anggaran APBD

Kemudian untuk tim kedua, jelas dia, dikoordinasi Joko Ari Atmojo yang juga mengirim ke tiga lokasi, yakni Dukuh Bangoan RT 010, Dukuh Tapen RT 015 dan Dukuh Tapen RT 022.

Ketiga wilayah itu berada di wilayah Desa Bagor, Kecamatan Miri, Sragen. Semua bantuan air bersih yang dilakukan BPBD, terang dia, menggunakan anggaran dari APBD 2020.

Nekat Buka dan Jual Miras Ilegal, Karaoke Aloha Sukoharjo Disegel

Sugeng memprediksi awal September 2020 nanti permintaan air bersih mencapai puncaknya karena 43 desa di tujuh kecamatan membutuhkan bantuan air bersih.

Dia berharap ada partisipasi masyarakat, terutama perusahaan swasta, untuk ikut berpartisipasi dalam mengirimkan bantuan air bersih kepada warga yang membutuhkan.

Kepala Desa Dukuh, Tangen, Sragen, Slamet Widodo, mengatakan di wilayah Desa Dukuh ada 19 RT yang meminta bantuan air bersih kepada Bupati Sragen.

Dia mengatakan krisis air bersih di wilayah Desa Dukuh mulai terasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya