SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KARANGANYAR</strong> — Pemkab Karanganyar mengganti tanah kas Desa Gaum, Tasikmadu, yang akan digunakan untuk perluasan Taman Wisata Edukasi Dirgantara, <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20170117/494/785295/wisata-karanganyar-100-lampion-akan-dipasang-di-edupark-dirgantara" title="WISATA KARANGANYAR : 100 Lampion akan Dipasang di Edupark Dirgantara">Edupark</a>, dengan tanah lain senilai Rp14 miliar.</p><p>Pemberkasan proses pencairan dana dilaksanakan di Ruang Garuda Gedung Kantor Bupati Karanganyar, Senin (17/9/2018). Sejumlah pejabat terkait dari Bagian Hukum, Bagian Pemerintahan Umum, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan pemilik lahan pertanian hadir. Mereka menandatangani sejumlah berkas persyaratan.</p><p>Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Karanganyar, Ali Ghufron, menyampaikan Taman Wisata Edukasi Dirgantara, Edupark, membutuhkan perluasan lahan untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan kepada masyarakat.</p><p>Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menyewa lahan di dekat kompleks Edupark. Lahan itu berstatus tanah kas Desa Gaum.</p><p>Luas lahan yang disewa sejak dua tahun lalu 12.000 meter persegi. Lahan itu saat ini digunakan sebagai lahan parkir mobil pengunjung <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20150715/494/624269/wisata-karanganyar-edupark-resmi-dibuka" title="WISATA KARANGANYAR : Edupark Resmi Dibuka">Edupark</a>.</p><p>Rencana awal, Pemkab membutuhkan lahan tambahan untuk membangun kawasan rekreasi, olahraga, dan kebutuhan lain. Hingga kini, Pemkab belum bisa membangun di lahan tersebut karena terkendala status tanah yang hanya disewa Pemkab.</p><p>Sewa dibayarkan Pemkab melalui Pemerintah Kecamatan Tasikmadu. Ali menuturkan Pemkab membayar sewa lahan selama dua tahun ini.</p><p>"Tanah kas desa 12.000 meter persegi dibayar Rp14 miliar. Pemkab membayar ganti berdasar nilai bukan luas. Jadi dibelikan tanah pengganti senilai Rp14 miliar. Pemkab tidak boleh membayar dalam bentuk uang, harus cari tanah pengganti. Kami beli ke petani hak milik," jelas Ali, sapaan akrabnya, saat berbincang dengan wartawan di sela-sela acara, Senin.</p><p>Tanah senilai Rp14 miliar itu yang dibeli Pemkab untuk mengganti tanah kas Desa Gaum itu milik tujuh petani. Menurut Ali, masing-masing petani memiliki lebih dari satu bidang. Dia mengklaim Pemerintah Desa Gaum tidak merugi akibat proyek pengembangan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20160512/494/718392/wisata-karanganyar-pengembangan-edu-park-dan-kolam-renang-butuh-anggaran-rp140-miliar" title="WISATA KARANGANYAR : Pengembangan Edu Park dan Kolam Renang Butuh Anggaran Rp140 Miliar">Edupark</a>.</p><p>"Tanah kas desa jadi lebih luas. Luas tanah pengganti lebih dari 12.000 meter persegi. Kan standarnya nilai bukan luas yang sama. Kami bereskan tahun ini dalam sekali program anggaran. Harapan kami pekan ini selesai," ujar dia.</p><p>Ali menjelaskan proses yang ditempuh Pemkab dalam menyelesaikan proyek itu. Proses berawal dari pemerintah desa mencari tanah pengganti senilai Rp14 miliar.</p><p>Setelah didapatkan tanah yang cocok dan senilai, pemerintah desa, Pemkab, dan pemilik tanah menggelar musyawarah. Proses berlanjut menggandeng tim appraisal.</p><p>Selesai menaksir nilai tanah, Pemkab mengajukan izin ke Gubernur Jawa Tengah untuk memproses tanah. Gubernur akan menerjunkan tim untuk mengecek tanah yang dimaksud.</p><p>"Pengecekan dilakukan awal Agustus lalu. Setelah oke, kami melengkapi berkas. Lalu Gubernur menurunkan izin. Kami proses pemberkasan [kemarin]. Banyak prosesnya. Kalau sudah selesai, kami serahkan ke desa dalam bentuk sertifikat sekalian," ungkap dia.</p><p>Ali menyampaikan hari itu sejumlah orang menandatangani berkas pengajuan pencairan dana menggunakan sistem lump sum. "Berkas dulu baru pencairan. Itu penandatangananberkas untuk proses pencairan. Kalau sudah cair BKD akan langsung mentransfer ke pemilik lahan lewat rekening Bank Jateng. Secepatnya rampung."</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya