SOLOPOS.COM - Ilustrasi memasak pakai kompor induksi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Penggunaan kompor induksi kian masif disosialisasikan pemerintah. Lantas apa perbedaan kompor induksi dengan kompor gas?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral  (ESDM) disebut melakukan uji coba konversi kompor gas ke kompor listrik. Tahap awal uji coba dilakukan di Denpasar, Solo, dan wilayah Sumatra.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam berkomitmen mendukung transisi energi impor ke domestik melalui penggunaan kompor listrik induksi demi menciptakan kemandirian energi nasional.

Dengan kompor induksi, penggunaan pada dapur rumah tangga menghasilkan kompor yang lebih aman, mudah, dan efisien.

Ekspedisi Mudik 2024

Lantas di antara kompor gas dan kompor induksi, manakah yang lebih baik? Berikut perbandingan kompor induksi dengan kompor gas seperti dilansir dari berbagai sumber, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga: Erick Thohir Tegaskan Listrik 450 VA Subsidi Tidak Dihapus, Ini Alasannya

Menurut PLN, keunggulan kompor induksi salah satunya lebih praktis sebab pengguna kompor induksi listrik tidak perlu menukar tabung LPG ketika habis.

Kompor bekerja ketika alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat. Sehingga, panas yang dihasilkan langsung dialirkan ke alat masak, sehingga ketika bersentuhan dengan anggota tubuh tidak terasa panas dan relatif aman.

Jika dilihat dari sisi waktu memasak, kompor induksi juga lebih cepat karena memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas sehingga hemat waktu.

Baca Juga: Pemerintah akan Bagikan 300.000 Paket Kompor Listrik Seharga Rp1,8 Juta

Selain itu, kompor induksi juga lebih aman, sebab tidak menimbulkan api dan asap sehingga risiko menimbulkan kebakaran jauh lebih kecil, selain itu juga tidak ada potensi ledakan akibat bahan bakar.

Dibandingkan kompor gas, kompor induksi disebut jauh lebih murah. Hasil uji coba PLN menunjukkan, rumah tangga kecil rata-rata mengkonsumsi 11,4 kg LPG subsidi dengan biaya Rp79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp125.400, sehingga total biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG mencapai Rp204.800 per bulan.

Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi sebagai berikut, harga listrik tanpa subsidi 1 kWh Rp1.444,7 sedangkan kebutuhan listrik per bulan sebesar 82 kWh, dengan begitu biaya yang dibutuhkan untuk masak per bulan menggunakan kompor induksi tanpa subsidi sebesar Rp118.465 sehingga terdapat penghematan sekitar Rp86.335 setiap bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya