SOLOPOS.COM - Warga melakukan pembayaran nontunai menggunakan QRIS di salah satu lapak pelaku usaha kuliner di Jalan Rungkut Lor Gang II, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/2/2022). Pemkot Surabaya meresmikan kampung yang memiliki 71 pelaku UMKM dengan hasil produksi berbagai macam jajanan tersebut sebagai Kampung Wisata Kue guna meningkatkan perekonomian warga. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/nym.

Solopos.com, SOLO — Layanan QR Code Indonesian Strandard (QRIS) yang menghubungkan pembayaran antarnegara (Cross-border QR) dinilai mampu memberikan kemudahan pembayaran bagi beberapa sektor.

Di antaranya masyarakat secara luas dan pariwisata. Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan QRIS Antarnegara atau cross-border QR payment linkage pada 25 Agustus 2022 lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan pernyataan yang diterima Solopos dari Kantor Perwakilan BI Solo, QRIS Antarnegara dinyatakan sebagai inovasi pembayaran lintas negara. QRIS Antarnegara sudah diterapkan di beberapa unit wisata di Soloraya. Di antaranya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Taman Balekambang, Candi Sukuh, dan Rumah Atsiri.

Sejauh ini QRIS Antarnegara baru bisa digunakan di empat negara. Thailand, Malaysia, Singapura dan Filipina sudah terinterkoneksi dengan Indonesia. QRIS Antarnegara menjadi inisiasi awal integrasi sistem pembayaran bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara dalam lingkup local currency setlement (LCS).

Inisiasi dan digitalisasi pembayaran lintas negara menjadi salah satu agenda prioritas dalam pembahasan Presidensi G20 Indonesia 2022.

Baca Juga: BRI Menanam Siap Bagikan 1,75 Juta Bibit Pohon, Bisa Serap 108.000 Ton CO2

BI pada laman bi.go.id menyatakan, interoperabilitas atau kemampuan dua atau lebih sistem untuk berbagi pakai data/informasi atau dipandang perlu diperkuat di tengah peningkatan digitalisasi ekonomi dan keuangan.

Salah satunya dengan percepatan digitalisasi menuju inklusi ekonomi-keuangan, remitansi atau jasa pengiriman uang yang dilakukan oleh pengirim dari Indonesia ke penerima di luar negeri atau sebaliknya, perdagangan ritel, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Ada beberapa kelebihan yang bisa didapat oleh masyarakat. Perwakilan Kantor BI Solo melalui menyampaikan penerapan QRIS Antarnegara di objek wisata akan memberikan kemudahan pembayaran, baik kepada pengelola objek wisata mau pun wisatawan.

Pertama, transaksi dapat dilakukan langsung menggunakan rupiah ke mata uang yang dituju. Masyarakat tidak perlu lagi menukar uang rupiah ke dollar AS.

“Model bisnis QRIS Antarnegara memungkinkan transaksi pembayaran dengan mata uang lokal masing-masing negara yang otomatis akan dikonversikan,” tulis BI Solo.

Baca Juga: PT Kliring Berjangka Catatkan Barang Resi Gudang Capai Rp1,04 Triliun

Kedua, penggunaan QRIS Antarnegara dinilai bisa mengakomodir pembayaran non tunai yang cepat, mudah, dan aman. Bagi pengelola tempat wisata atau UMKM misalnya, pembayaran dengan QRIS Antarnegara memudahkan pencatatan.

“Proses transaksi lebih aman karena tercatat dalam sistem sehingga pembukuan lebih mudah,” lanjut BI.

Ketiga, menambah nilai keamanan. Misalnya menghindarkan pelaku transaksi dari risiko penggunaan uang palsu. Selain itu tak perlu ada pengembalian dana atau nilai pembayaran yang kurang.

Keempat, pembayaran dengan QR Code bisa mencegah penularan virus dan penyakit melalui perpindahan uang kertas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya