SOLOPOS.COM - Suasana bedah buku Wonderful family di Desa Sidomoyo, Godean, Jumat (17/11/2017). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Ada kiat tertentu untuk mempertahankan sebuah keluarga

Harianjogja.com, SLEMAN-Setiap manusia pasti menginginkan kehidupan yang berbahagia di dunia maupun kelak di surga. Termasuk dalam kehidupan keluarga. Ada kiat tertentu untuk mempertahankan sebuah keluarga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Penulis Buku Wonderful Family Cahyadi Takariawan, tidak ada seorangpun yang menghendaki keluarganya rusak dan berantakan. Tidak ada pula orang yang ingin rumah tangganya hancur dengan mengenaskan. “Semua orang membayangkan keindahan saat memasuki kehidupan berumah tangga,” katanya dalam kegiatan Bedah Buku Wonderful Family di Balai Desa Sidomoyo, Godean, Jumat (17/11/2017).

Kegiatan tersebut juga menghadirkan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BKAD) DIY Budi Wibowo, Anggota Komisi D DPRD DIY Nandar Winoro, dan dari Parenting Center. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya mendekatkan buku dengan masyarakat.

Di hadapan puluhan peserta, Cahya menanyakan apa yang dibayangkan tentang keluarga? Apa yang diharapkan dari keluarga? “Tentu yang diharapkan itu kehangatan keluarga. Harapan itu ada pada keluarga yang dipenuhi rona keindahan, diliputi kebahagiaan,” katanya.

Menurutnya, keluarga yang memunculkan produktivitas, keluarga yang menghadirkan kontribusi bagi masyarakat luas. Sebuah keluarga yang menghargai potensi, menjunjung tinggi budi pekerti, menghormati nilai-nilai. Sebuah keluarga yang mentaati tatanan Ilahi, mengikuti tuntunan Nabi. “Itulah wonderful family yang saya maksud,” katanya.

Bagaimana mempertahankan keutuhan keluarga? Dia mengatakan, perlu managemen konflik yang baik untuk mengatasi masalah yang ada dalam keluarga. Sebab manusia hidup saling berinteraksi dan tidak bisa menghilangkan adanya konflik. Di sini kemampuan beradaptasi dan mengelola konflik perlu dilakukan oleh suami ataupun istri.

“Harus merasa nyaman dan senang dengan kehadiran pasangannya. Apakah kehadiran mereka karunia atau beban? Kalau dinilai beban, pasangan dan anak-anak selalu dinilai sebagai sumber timbulnya masalah. “Sebaliknya jika dinilai sebagai karunia, mereka akan selalu mendorong kita untuk terus bersyukur,” katanya.

Kepala BKAD DIY Budi Wibowo mengatakan, kegiatan bedah buku tersebut merupakan yang ke 15 kalinya digelar tahun ini. Dia mengajak masyarakat untuk menjadikan buku dan perpustakaan sebagai bagian dari gaya hidup. “Ada banyak buku yang dapat menjadi inspirasi dan sumber pengetahuan bagi warga. Seperti buku Wonderful Family ini,” katanya.

Dia menjelaskan, buku bukanlah semata-mata huruf yang dicetak di atas kertas. Cetak hanyalah cara, dan kertas adalah media. Yang ingin ditekankan dalam sebuah buku adalah wadah untuk menempatkan ide dan gagasan. “Selama ide dan gagasan ini muncul, maka buku tidak akan mati,” ungkap dia.

Menurutnya, penulis juga telah memberikan inspirasi untuk membina keutuhan keluraga. Bagaimana menghadapi konflik dalam keluarga dan permasalahan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya