SOLOPOS.COM - Ilustrasi waduk (Dok/JIBI/Solopos)

Waduk Cengklik (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI--Sejumlah gebrakan menurut warga perlu dilakukan untuk mendongkrak potensi Objek Wisata Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara ini, Pemkab setempat hanya memasang target pendapatan Rp12,5 juta dari objek wisata itu. Walau target itu tergolong ringan, pencapaiannya diakui terlalu berat. Hal itu disampaikan oleh petugas retribusi di sana, Darmanto.

Ekspedisi Mudik 2024

“Susah payah karena sedikit sekali [pengunjung] yang masuk kemari,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Rabu (12/12/2012).

Dia mengakui sangat minim pengunjung masuk lewat pintu utama. Pengunjung mayoritas datang dari pintu barat dan timur yang dikelola dengan bantuan warga sekitar.

“Setornya tetap ke sini. Di sana dilihat banyak pengunjung tapi sebenarnya sedikit juga yang masuk kebanyakan berada di luar, di tempat-tempat kuliner,” tandasnya.

Padahal, retribusi masuk ke wilayah wisata itu dinilainya masih murah, yakni Rp1.200 setiap orang. Di sisi lain, dia berharap ditertibkan lagi pengunjung yang masuk ke wilayah waduk dengan sepeda motor.

Pengunjung dengan sepeda motor itu bisa masuk menyusuri bahu jalan tanggul waduk. Menurut Darmanto, hal itu menyebabkan kesan kumuh lantaran jalan tersebut tak lebar. Sementara itu, lahan masih terlihat luas dan kosong di balik gerbang pintu utama.  Darmanto menganggap potensi itu tak dibarengi dengan isia atau fasilitas  yang mampu menarik pengunjung.

“Jika motor dilarang masuk, maka pengunjung lebih leluasa di dalam. Dan memang perlu ada gebrakan untuk menjadikan objek ini menarik,” tandasnya.

Pedagang di kawasan pintu utama, Tuminah, 42, menilai jalan masuk ke pintu utama perlu diperhatikan. Selain itu, dia berharap terpasang lampu penerangan sebagai fasilitas penunjang keamanan di lokasi tersebut.

” Sini tergolong rawan. Sebenarnya saya juga tak buka hingga malam tapi [dengan penerangan cukup] biar pengunjung merasa lebih nyaman,” jelas Tuminah yang berjualan selama enam tahun terakhir di kawasan itu.

Sementara berdasarkan pantauan Solopos.com, kemarin, kawasan itu hanya dilengkapi mainan ayunan. Pengunjung memanfaatkan kawasan waduk untuk mengobrol. Ada pula warga yang datang untuk memancing ikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya