SOLOPOS.COM - Sepeda motor yang dikendarai Mitro Sutrisno, 56, warga Dukuh Plosorejo, RT 009, Desa Plosorejo, Gondang, Sragen, rusak parah setelah tersambar kereta api Sri Tanjung di perlintasan tak berpalang pintu wilayah Dukuh Bedowo, Desa Jetak, Sidoharjo, Sragen, Kamis (20/11/2014). (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Perlintasan kereta api (KA) Bedowo di Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, menjadi salah satu perlintasan tak berpalang pintu yang rawan kecelakaan. Dalam sembilan tahun terakhir, sedikitnya terjadi empat kali kecelakaan maut yang selalu menelan korban jiwa.

Tragedi terbaru, sepasang suami-istri asal Dukuh Sedayu, Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Sragen, meninggal di tempat setelah mobil yang mereka kendarai ditabrak kereta api, Senin (11/10/2021) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa (Kades) Jetak, Siswanto, menjadi saksi dari empat kecelakaan horor di perlintasan KA Bedowo yang tak berpalang itu. Di antaranya terjadi pada 2012 dan 2019.

Baca Juga: Pemkab Sragen Tagih Janji PT KAI Pasang Palang Pintu Perlintasan KA

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan kecelakaan KA itu melibatkan pengendara sepeda motor dan mobil. Semua ada korban jiwanya. Kecelakaan terakhir terjadi pada Senin (11/10/2021) malam dengan korban dua orang.

“Kami sudah sosialisasi di sini. Kami juga mendesak kepada PT KAI dan Pemkab Sragen agar memasang palang pintu perlintasan. Kalau tidak diberi palang pintu maka dapat dipasang rambu lampu dan sirine bila ada KA lewat. Sampai sekarang desakan itu belum direalisasikan. Sekarang juga tidak ada pos jaganya. Dulu informasinya honor ditanggung APBD. Kami di desa siap mencarikan tenaga jaganya,” ujarnya.

Siswanto mengatakan sampai sekarang belum ada reaksi dari PT KAI maupun Pemkab Sragen. Dia mengatakan penjaga biasanya hanya bertugas secara insidental, seperti pada momentum hari besar keagamaan dan Tahun Baru.

Baca Juga: Pasutri Penjual Soto di Masaran Sragen Meninggal Ditabrak KA Gajayana

“Kami meminta segera realisasi palang pintu perlintasan itu supaya tidak terjadi kecelakaan lalu lintas lagi,” jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menagih janji PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memasang palang pintu di perlintasan kereta api (KA) Bedowo, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen. Ketiadaan palang pintu di perlintasan KA tersebut kerap menimbulkan kecelakaan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, saat ditemui wartawan di kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Selasa (12/10/2021), mengatakan Pemkab Sragen menunggu niat baik PT KAI. Dia mengatakan dalam rapat beberapa waktu lalu, PT KAI pernah menjanjikan untuk memasang palang pintu dan dari pihak Pemkab untuk menyumbang tenaganya.

Baca Juga: Pasutri Sragen Meninggal Dihantam KA Gajayana, Begini Kesaksian Warga!

“Ya, kami menunggu realisasi janji dari PT KAI kapan palang pintu itu dipasang. Saya minta Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen untuk berkoordinasi dengan PT KAI untuk menindaklanjuti janji itu,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya