Perlambatan ekonomi belum mampu diatasi dengan paket ekonomi I. Kontrol menteri terhadap pejabat di bawahnya ditengarai tak sesuai harapan.
Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh menterinya untuk mengendalikan bawahannya untuk melaksanakan program pemerintah yang telah direncanakan.
Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group
Dalam sambutannya pada rapat kabinet terbatas, Presiden Jokowi mengatakan setiap menteri harus kuat dalam mengendalikan bawahannya. Para menteri juga harus berani melakukan terobosan yang diperlukan untuk memperbaiki perekonomian nasional.
“Kalau pimpinan di kementerian tidak kuat mengendalikan bawahannya, eselon satu dan dua, apalagi sampai terbawa arus bawahannya, sudah lupakan saja mengenai ini,” katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Menurutnya, konsolidasi eselon satu dan dua di kementerian saat ini belum sesuai harapan. Hal itu menghambat deregulasi 134 peraturan yang masuk ke dalam paket kebijakan ekonomi tahap pertama.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan pemerintah mengakui bahwa upaya deregulasi 134 aturan yang menghambat industri dan investasi belum berjalan sesuai yang diinginkan. Akibatnya, deregulasi tidak sesuai dengan jadwal yang ditargetkan pemerinitah.
“Terkait masalah deregulasi masih menjadi perhatian presiden masalah konsolidasi di eselon I dan II. Ini adalah belum berjalan seperti apa yang diharapkan oleh beliau,” kata Hariyadi di Kantor Presiden, Selasa.
Menurutnya, Presiden Jokowi akan melakukan konsolidasi secara intensif di tingkat eselon I dan II sehingga perombakan regulasi yang menghambat industri dan investasi nasional dapat segera rampung.
Banyaknya aturan yang menyulitkan langkah perbaikan ekonomi juga menjadi salah satu penghambat pelaksanaan deregulasi. Untuk itu, pemerintah akan melaksanakan konsolidasi agar deregulasi dapat berjalan efektif.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
