SOLOPOS.COM - Darmin Nasution (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Perlambatan ekonomi bisa ditekan efeknya jika investasi di dalam negeri terus berjalan.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mengajak daerah meredam spekulasi terhadap perekonomian Indonesia dengan menerapkan deregulasi yang mengarah pada reformasi struktural.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam Rapat Kerja Pemerintah 2015, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan gejolak perekonomian Indonesia dalam satu tahun terakhir terkait erat dengan spekulasi para investor internasional. Salah satu cara untuk meredam spekulasi tersebut adalah dengan memperbaiki fundamental ekonomi dan melakukan perubahan struktural.

“Pertumbuhan ekonomi kita walaupun menurun, tapi tidak terlalu dalam. Namun tekanan perekonomian global, spekulasi semakin banyak,” kata Darmin di Istana Negara, Rabu (21/10/2015).

Menurutnya, pemerintah harus meyakinkan dunia usaha dan masyarakat agar spekulasi tersebut bisa diredam. Paket kebijakan ekonomi tahap 1-4, lanjutnya, merupakan bentuk perubahan struktural yang dituangkan secara teknis.

“Sehingga deregulasi yang kita tempuh betul-betul mencoba menyederhanakam kembali berbagai syarat-syarat perizinan. Yang tak perlu kira hilangkan,” ujarnya.

Dengan penyederhanaan izin, Darmin Nasution optimistis pelaku usaha dalam dan luar negeri semakin mudah dan nyaman dalam memulai dan menjalankan bisnis di Indonesia. Darmin menggarisbawahi pentingnya peran aktif pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota untuk mengimbangi deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

Apabila deregulasi pusat dan daerah telah berjalan selaras, Menko Perekonomian optimistis perekonomian Indonesia lebih stabil dan tidak mudah digoncang oleh aksi spekulasi investor.

“Dengan cara itu kita bisa meyakinkan pasar, pengusaha, publik dunia internasional. Selama beberapa minggu terakhir kepercayaan itu bisa diraih. Nanti bersama pemerintah daerah saya yakin kita bisa bangun kepercayaan yang lebih stabil,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya