SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Perlambatan ekonomi salah satunya ditandai anjloknya IHSG hingga 21,5%. Kekayaan 15 konglomerat turun drastis.

Solopos.com, JAKARTA — Perlambatan ekonomi dan jebloknya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun ini membuat kekayaan pada konglomerat di Indonesia juga turut anjlok.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2015 hanya mencapai 4,67%, lebih lambat dari kuartal I yang mampu tumbuh 4,71%. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 5,12%.

Kinerja ekonomi nasional menjadi salah satu sentimen negatif bagi pasar modal. Tak dapat dipungkiri, kinerja IHSG memang tengah kelam hingga penutupan perdagangan Jumat (21/8/2015). IHSG telah terkoreksi 17,05% year-to-date ke level 4.335,95.

Bahkan, pasar modal telah terpelanting 21,5% hingga akhir pekan lalu dari level 5.523,95, tertinggi yang pernah dicapai pada 7 April 2015. Para pedagang saham alias trader “berdarah-darah”. Sejumlah forum diskusi di dunia maya yang biasa disebut mailing list (milis) khusus para trader, ramai.

Tak sedikit yang telah menderita rugi jutaan, ratusan, hingga miliaran rupiah dan harus cut lost dari portofolio saham yang diperdagangkan. Kerugian yang diderita para trader saham, ternyata merembet kepada investor hingga konglomerat di negeri ini. Malahan, kerugian orang terkaya itu bisa mencapai triliunan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya