SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas ekspor di pelabuhan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Perlambatan ekonomi berpengaruh juga terhadap kinerja ekspor Jatim.

Madiunpos.com, SURABAYA — Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis nilai ekspor Jawa Timur pada September 2015 yang tercatat mencapai US$1,4 miliar atau naik 2,51% bila dibandingkan ekspor pada Agustus 2015. Meski demikian, ekspor Jatim secara total tahun 2015 ini kian merosot karena pertumbuhannya belum mampu mengalahkan pertumbuhan ekspor tahun 2014 lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Secara kumulatif, yakni sepanjang Januari-September 2015, nilai ekspor Jatim mencapai US$13,1 miliar atau turun 7,22% dibandingkan pencapaian periode yang sama 2014, yakni US$14,2 miliar.

Kepala Statistik Distribusi BPS Jatim, Satrio Wibowo mengatakan meski ekspor Jatim tahun 2015 ini turun, tetapi setidaknya masih lebih bagus dibandingkan ekspor nasional. Jawa Timur, katanya, tergolong daerah yang masih mampu menggenjot ekspornya di tengah perlambatan ekonomi ekonomi yang membuat lesu perdagangan saat ini.

“Tahun ini memang industri cukup banyak kendala dan hambatan, apalagi dengan nilai tukar dolar yang tinggi membuat industri Jatim lemah mengingat 80% bahan baku industri yang diolah juga masih harus impor dan hal itu membuat biayanya mahal,” jelasnya saat konferensi pers Berita Resmi Statistik (BRS), Kamis (15/10/2015).

Nonmigas
Ekspor nonmigas Jatim selama September 2015 didominasi oleh barang perhiasan, disusul oleh kayu dan barang dari kayu, minyak nabati, ikan dan udang serta bahan kimiar organik. “Negara tujuan ekspor Jatim masihlah sama seperti sebelum-sebelumnya, yakni ke Jepang, Amerika Serikat, dan Swiss serta negara-negara Asean seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand,” imbuh Satrio.

Dia menambahkan, beberapa negara tujuan ekspor lainnya juga ada yang mengalami penurunan nilai ekspor seperti ekspor ke Belanda pada September ini yang turun 15,32% dibandingkan bulan sebelumnya. Mahalnya nilai dolar juga telah mengakibatkan impor di Jawa Timur turun hingga 13,2% pada September 2015 atau dengan nilai US$1,5 miliar bila dibandingkan pada bulan sebelumnya.

Penurunan impor terjadi pada barang konsumsi, dan bahan baku. Sedangkan barang modal pada September masih terjadi pertumbuhan 4,29% dibandingkan Agustus 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya