SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi meninjau lokasi pembangunan jalan tol Solo-Kertosono di Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Sabtu (25/7/2015). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Perlambatan ekonomi diatasi pemerintah dengan paket ekonomi yang terungkap pekan ini.

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat ekonomi Dradjad Hari Wibowo menyarankan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah pekan depan harus berani melakukan terobosan, tidak hanya sekedar buku teks saja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasalnya jika paket kebijakan sama dengan sebelumnya dan gagal membangun kepercayaan investor, otomatis dampaknya terhadap kondisi perekonomian lebih buruk dibandingkan ketika sebelum dikeluarkan paket kebijakan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau paket ekonomi ini gagal, orang menganggap pemerintah Indonesia tidak punya amunisi lagi. Pengaruhnya akan lebih jelek daripada tidak mengeluarkan paket,” kata Dradjad Hari Wibowo di Cikini Jakarta, Sabtu (29/8/2015).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun menegaskan dalam keterpurukan kali ini, pihaknya akan membantu pemerintah mencari jalan keluar dari perlambatan ekonomi walaupun sebagai oposan. Dradjad menilai kondisi ekonomi sekarang taruhannya masyarakat.

Situasi saat ini lebih bagus dibandingkan krisis ekonomi 1998 namun tidak lebih baik dibandingkan kondisi 2008. “Kita masih belum segawat 1998 tapi dibandingkan 2008 itu kita sudah lebih berat,” tuturnya.

Kalau pemerintah tidak cepat tanggap, kata Dradjad, kondisi ekonomi bisa menuju seperti krisis 1998. Tumpuan pemerintah adalah paket kebijakan ekonomi bisa menghentikan laju perlambatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya