SOLOPOS.COM - Seribuan santri, ustaz, dan ustazah dari Bayat dan sekitarnya mengikuti pawai ta'aruf dan safari yang diselenggarakan Badko TPQ Kecamatan Bayat di Desa Nengahan, Bayat, Klaten, Minggu (28/4/2024). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al Qur’an (Badko TPQ) Kecamatan Bayat menggelar Pawai Ta’aruf Santri dan Safari TPQ se-Kecamatan Bayat dan sekitarnya di halaman Masjid atau TPQ As Salam Kaliture, Desa Nengahan, Bayat, Klaten, Minggu (28/4/2024 ).

Kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap empat bulan dengan bergantian dari TPQ ke TPQ lain di Kecamatan Bayat. Ketua Badko TPQ Bayat, Azib Triyanto, mengatakan pawai itu sebagai media dakwah, pemersatu dan untuk memperkuat tali silaturahmi serta ukhuwah islamiah remaja masjid dan ustaz/ustazah dan santri di Bayat dan sekitarnya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Selain wilayah Kecamatan Bayat, safari tersebut dihadiri santri dari TPQ di Gunungkidul, DIY. Kegiatan itu juga untuk memberi bekal santri, beserta ustaz dan ustazahnya sehingga memiliki pemahaman ilmu agama yang mendalam khususnya dalam membaca Al-Qur’an dan penanaman akidah dan akhlak mulia.

“Kegiatan diawali dengan Pawai Ta’aruf dari masing-masing TPQ dengan kreativitasnya. Tiap TPQ ada yang kirimkan 30-100 santri. Sehingga total peserta sesuai daftar hadir dan konfirmasi kehadiran mencapai 1.250 santri dan ustaz dan ustazah, bahkan ada dari orang tua santri yang ikut,” kata Azib berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com.

Selain Pawai Ta’aruf, Azib menjelaskan kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk memupuk rasa nasionalisme sejak dini serta mars dan himne TPQ dari paduan suara TPQ As Salam Kaliture, Nengahan, Bayat.

Camat Bayat, Joko Purwanto, mengapresiasi kegiatan safari sebagai sarana memupuk tali ukhuwah dan membentengi anak-anak dari pergaulan yang tidak baik dan pengaruh gadget untuk senantiasa rajin belajar dan mengaji.

“Dengan diadakannya acara ini juga bisa mengangkat perekonomian masyarakat di antaranya banyak pedagang yang berjualan di arena Pawai dan Safari,” kata Joko.

Rangkaian kegiatan itu juga menghadirkan juru kisah islami nasional, trainer bercerita dan pesulap edukasi yakni Bunda Likah Bersama boneka lucu Bernama Liku.

Banyak pihak berharap kegiatan serupa bisa berlanjut secara rutin keliling dari desa satu ke desa lainnya. Selain untuk mengetahui kondisi TPQ, kegiatan tersebut juga sebagai motivasi dan pembinaan kepada TPQ di wilayah Bayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya