SOLOPOS.COM - Koordinator APPS Sragen Sugiarsi (tengah) mendoakan AP (kiri) dan SMP (kanan) yang menjadi korban kekerasan berbasis gender di markas APPS Sambirejo, Sragen, Selasa (4/10/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Perkosaan TKW Sragen, koordinator APPS yang selama ini mendampingi korban ditawari mobil agar mau menghentikan kasus itu.

Solopos.com, SRAGEN — Koordinator Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) Sragen, Sugiarsi, ditawari hadiah mobil dengan syarat ia menghentikan kasus hukum dugaan pemerkosaan terhadap tenaga kerja wanita (TKW) asal Sukodono, SMP, 19. Kini, kasus itu ditangani Polda Jateng dan dilimpahkan ke Polres Kabupaten Semarang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Ya, saya sempat ditawari mobil agar kasus TKW itu dihentikan. Bagi saya berapa pun tawarannya tetap saya tolak karena kasus kekerasan terhadap TKW itu merupakan kejahatan berbasis gender. Saya sekarang masih fokus memulihkan kondisi psikis korban karena pelakunya yang juga bos PJTKI [perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia] itu menggunakan ilmu hitam,” ujar dia saat ditemui wartawan di Woman Crisis Center APPS, Desa Blimbing, Sambirejo, Sragen, Selasa (4/10/2016) siang.

Sugiarsi mendapat keluhan dari SMP yang sempat diganggu ilmu hitam lagi sampai ada bekas tangan di bagian kakinya. Dia meminta SMP terus berkomunikasi dengannya ketika ada gangguan datang. Pada Selasa itu, SMP datang bersama kakaknya ke rumah Sugiarsi untuk menjalani terapi doa. Sugiarsi terus membentengi SMP dengan doa-doa agar tidak diganggu ilmu hitam dari mana pun.

Pendamping SMP, Agus Lagiatno, pun sempat dihubungi orang kepercayaan bos PJTKI asal Semarang itu agar bisa masalah itu bisa selesai secara damai. “Saat saya dimintai keterangan di Disnakertrans [Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi] Sragen, saya dihubungi orang kepercayaan pelaku. Dia bilang pelaku siap menikahi SMP secara resmi. Namun, ketika SMP saya beri tahu hal itu malah lari dan menolak mentah-mentah. Jadi usaha pelaku untuk damai itu memang tak kurang-kurang,” ujar dia.

Sebelumnya, bos PJTKI itu sempat datang ke rumah Sugiarsi untuk meminta maaf dan meminta kasus dugaan pemerkosaan TKW itu diakhiri dengan damai. Upaya itu ditolak Sugiarsi yang justru mengingatkan bos PJTKI itu supaya berani menangung risiko perbuatannya di hadapan hukum. (Baca juga: Bos PJTKI di Bawen Bantah Perkosa TKW Asal Sragen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya