SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai 7.600 sampai akhir tahun 2023 atau direvisi dari perkiraan sebelumnya sebesar 7.700.

Ia menilai pasar saham di Indonesia masih sangat menarik karena data per 4 Juli 2023, Price to Earning ratio (P/E) IHSG mencapai 13,6 kali dengan Return on Equity (RoE) sebesar 13,2 persen.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Dibandingkan dengan indeks-indeks negara berkembang lain, IHSG kita termasuk murah dan atraktif,” kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina dalam Media Day di Mirae Asset Sekuritas Investment House Jakarta, Senin (10/7/2023) seperti dilansir Antara.

Per 4 Juli 2923, P/E FTSE Bursa Malaysia mencapai 13,4 kali dengan RoE sebesar 13,2 persen.

“Jadi dengan IHSG mencapai 7.600, P/E IHSG merefleksikan P/E di level 15,5 kali. Jadi masih sangat wajar, masih sangat mungkin naik karena valuasi masih baik,” katanya.

Pada semester II 2023, Bank Sentral AS The Fed juga diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate hingga mencapai puncak sebesar 5,6 persen dan setelahnya akan mulai turun.

“Jadi ketika suku bunga acuan berada di puncak, pasar saham sudah mulai turun, itu biasanya tinggal recover. Jadi harapannya IHSG bisa mulai recovery di akhir tahun ini dan ini bisa membuat indeks kita mengalami angka yang lebih baik dari saat ini,” katanya.

Adapun pada Juli 2023, Mirae Asset Sekuritas memiliki 8 saham pilihan dengan memasukkan dua saham baru dari yang tidak ada di rekomendasi bulan sebelumnya yakni saham PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

Keenam saham pilihan Mirae Asset lain yaitu saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Charpen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) dan PT Telkom Indonesia Persero Tbk (TLKM).

“Jadi memang sektor yang akan menopang 6 bulan ini adalah sektor-sektor yang berbasis konsumen, otomotif, telekomunikasi, ritel dan karena pemulihan dari pakan ternak, jadi membuat kinerja perusahaannya membaik. Overall kami pilih delapan saham yang diharapkan bisa outperform kinerja IHSG,” katanya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya