Solopos.com, BOYOLALI -- Tangan Kharisudin gemetar saat naik panggung di acara Peluncuran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilkada) Boyolali 2019 di Pendapi Alit Kompleks Rumah Dinas Bupati Boyolali, Selasa (26/11/2019).
Tampil rapi dengan kemeja putih, Kharis dipanggil sebagai pemenang lomba maskot Pilkada Boyolali 2020. Maskot garapannya, Si Jali, bakal dipakai sebagai ikon selama penyelenggaraan Pilkada 2020.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kharisudin pun diganjar hadiah senilai Rp4 juta. “Masih bocah belajar,” begitu seloroh Kharisudin saat berbincang dengan Solopos.com terkait kemenangan dirinya.
Pilkada Solo: PAC PDIP Siapkan Spanduk Dukungan Purnomo-Teguh, Jumlahnya Ribuan!
Mengikuti lomba maskot KPU menjadi ajang Kharis mengasah kemampuan mendesain yang dia pelajari secara autodidak. Kharis tidak menyangka karyanya menjadi juara.
Laki-laki asal Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali, itu bercerita sudah hobi bermain aplikasi desain sejak SMP. Dia kerap iseng memainkan aplikasi semacam Photoshop dan Coreldraw untuk membuat bentuk-bentuk logo.
Hobi itu ditekuninya hingga saat ini. Kharis kini berstatus mahasiswa semester I jurusan Hukum Keluarga Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Mendekati masa sosialisasi pemilu, Kharis melihat pengumuman lomba desain logo lewat media sosial. Tanpa pikir panjang dirinya tancap gas mengikuti ajang tersebut.
Ratusan GTT/PTT Klaten Curhat ke Bupati Pada Hari Guru, Ini Isinya
Kharis memilih jagung sebagai tokoh utama maskotnya. Jagung berwarna kuning digambarkan bersama kulit yang terkelupas di sisi bawah dan rambut jagung di bagian atas.
Jagung digambarkan sebagai pemilih yang memegang surat suara di tangan kiri dan pensil di tangan kanan. Kharis merasa ikon jagung tepat karena lebih mudah digambarkan sebagai tokoh manusia.
Lagipula ikon jagung sudah dikenal masyarakat sejak dibangunnya Tugu Jagung di Kompleks Perkantoran Pemkab Boyolali di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo.
Bupati Klaten Bikin Sekdes Kesal, Ini Penyebabnya
“Prinsipnya, desain yang baik kan yang mudah diingat dan gampang dibikin lagi,” katanya.
Kharis membikin Si Jali menggunakan program Photoshop lewat laptopnya. Kharis menilai jagung mengandung sejumlah filosofi. Jagung menjadi salah satu bahan pangan pokok bagi masyarakat.
Di sektor pertanian, jagung juga menjadi salah satu penggerak ekonomi warga. Apalagi tak sedikit warga Boyolali yang mengandalkan jagung sebagai komoditas pertanian.
Tak Cuma Realme X2 Pro, Realme 5s Juga meluncur di Indonesia
“Jagung menjadi barang yang dekat dengan warga sehingga diharapkan mendorong antusiasme warga menggunakan hak pilih,” ujar dia.
Maskot Si Jali ini berhasil mengungguli Maskot Lele garapan Irfani di peringkat kedua dan Si Sapi Demokrasi garapan Andhika sebagai pemenang ketiga.
Selain itu KPU Boyolali juga menetapkan lagu tema Pemilih Cerdas Demokrasi Berkualitas yang digubah Aditya Nur sebagai pemenang lomba jingle Pilkada Boyolali 2020.
Angin Kencang Sapu 3 Kecamatan di Sragen, 4 Rumah Tertimpa Pohon
Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU Boyolali, Ali Fahrudin, menargetkan tingkat partisipasi Pilkada Boyolali 2020 mencapai 84%. Jumlah ini merujuk pada tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu 2019 lalu.
Untuk diketahui, pada Pemilu 2019 lalu, total daftar pemilih tetap (DPT) di Boyolali mencapai 808.469 orang. Dengan demikian ada sedikitnya 679.113 orang yang menggunakan hak pilihnya.
“Minimal kami bisa mempertahankan dan berusaha meningkatkan dengan kualitas pemilih yang lebih cerdas sehingga harapannya demokrasi lebih berkualitas,” ujar dia.