KARANGANYAR–Ketua Gabungan Kelompok Tani (gapoktan) Marsudi Karyo Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Sarkono mengakui perkembangan lembaga keuangan mikro agrobisnis (LKMA) yang dikelolanya belum maksimal.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hal itu karena masih banyak hambatan yang harus dihadapi.
“Anggota atau peminjam dalam mengangsur pinjaman kurang tertib. Kondisi ini tentu menghambat perkembangan LKMA Gapoktan Marsudi Karyo,” ujar dia saat memberi sambutan di Rumah Makan Pawon Omahkoe, akhir pekan kemarin.
Pada Sabtu lalu, pihaknya menggelar rapat anggota tahunan (RAT) tutup buku tahun 2012 atau tahun ketiga di rumah makan tersebut. Rapat uang dibuka Camat Colomadu, Joko Budi Utomo itu juga dihadiri puluhan anggotanya.
Menurut dia hal lain yang menjadi hambatan pengembangan LKMA Gapoktan Marsudi Karyo adalah masih kurangnya pegetahuan pengurus tentang LKMA. Dana yang diharapkan dari simpanan sukarela, dinilai, belum ada sehingga untuk penbiayaan harus antre karena menunggu angsuran.
“Pengetahuan anggota [calon peminjam] tentang usaha apa yang bisa mendapatkan pelayanan pinjaman dari LKMA Gapoktan, sesuai ketentuan dari dinas terkait juga masih kurang.”
Menyinggung soal perkembangan terkini LKMA, Sarkono mengatakan terjadi perkembangan cukup signifikan. Dia menjelaskan berdasar neraca per 31 Desember 2012, modal awal LKMA senilai Rp100 juta, saat ini laba periode 2012 mencapai Rp20,7 juta.
Sementara itu Camat Colomadu berpesan LKMA Gapoktan Marsudi Karyo ditangani secara serius. Dengan demikian LKMA itu akan berkembang dengan baik.
“Kalau berhasil nanti modal itu bisa bergulir ke daerah lain, bukan hanya Bolon.”