Denpasar—--Perkembangan dan perjalanan agama dalam memasuki berbagai negara di belahan dunia, senantiasa mengalami pertemuan yang spesifik dengan bangsa-bangsa yang masing-masing telah memiliki kebudayaan awal.

PromosiSantri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

“Yang terjadi adalah `pencerapan` agama-agama `besar` secara spesifik oleh para pendukung berbagai kebudayaan awal itu. Dalam hal ini dapat dikatakan, terjadi resepsi agama dalam budaya,” kata Prof Dr Edi Sedyawati dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Sanur, Bali, Jumat (22/5).

Ketika tampil sebagai pembicara pada Seminar Nasional terkait Temu Karya Ilmiah dan Lomba Keterampilan Akademik Keagamaan Perguruan Tinggi Hindu se Indonesia, Ia menambahkan, dalam “resepsi agama dalam budaya” itu dapat diasumsikan terjadi beberapa kemungkinan suatu agama (baru) bisa diterima sepenuhnya dan ditambahkan pada substansi budaya yang telah ada.

Selain itu, katanya, bisa juga suatu agama baru diterima sepenuhnya dan mengubah substansi budaya yang telah ada.

Dengan demikian, menurut dia, agama baru tersebut diterima sangat selektif, serta ditambahkan pada substansi budaya yang ada.

Guru Besar Universitas Indonesia menjelaskan, substansi dari agama yang “dikenai” resepsi dalam budaya tersebut terdiri atas ajaran-ajaran dasar berkenaan dengan konsep ke-Tuhan-an, proses, struktur alam dan dunia manusia.

Selain itu, katanya, juga menyangkut praktek dasar pelaksanaan ibadah, perilaku sosial serta benda-benda khusus yang digunakan dalam pelaksanaan hidup beragama.

Mantan Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan Nasional itu menambahkan, aspek-aspek sosial dapat dikaji dalam berbagai konteks yang dibatasi oleh wilayah maupun waktu.

“Aspek sosial lainnya juga dapat dipelajari secara sinkronik maupun diakronik,” ujar Edi Sedyawati.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi