SOLOPOS.COM - Rumah tersangka yang jadi lokasi pembacokan di Klaten. (detik.com)

Solopos.com, KLATEN — Perkelahian maut antara dua sahabat karib di Klaten yang menyebabkan salah satunya meninggal ternyata terjadi saat keduanya dalam pengaruh minuman keras alias mabuk. Hal itu disampaikan Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana.

“Penyebabnya karena kondisi mabuk, lalu terjadi cekcok dan tersangka tersinggung. Terjadilah keributan,” ungkap Guruh, Sabtu (23/10/2021), seperti dilaporkan detik.com.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti diketahui, perkelahian berdarah itu melibatkan Trimo, 47, warga Desa Kanoman, Kecamatan Karangnongko, Klaten, dengan sahabatnya, Sole, 60, warga Dusun Bangunrejo, Kidul, Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Kejadiannya di kediaman Sole pada Jumat (22/10/2021) malam. Mereka berkelahi menggunakan senjata tajam yang berbuntut hilangnya nyawa Trimo.

Baca Juga: 2 Sahabat Karib di Klaten Berkelahi Hebat, 1 Meninggal Dibacok

Sebelum kejadian, korban dengan pelaku disebut terlibat cekcok. Guruh menjelaskan, dari hasil pemeriksaan saksi, olah TKP, dan keterangan pelaku, sebelumnya memang terjadi perkelahian.

“Betul [terjadi perkelahian sebelumnya]. Unsur lain seperti perencanaan masih kita dalami,” ujarnya.

Menurut Guruh, pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan intensif. Untuk sementara, pelaku akan dijerat Pasal 351 KUHP.

“Pasal 351 ayat 3 KUHPidana tentang penganiayaan yang menyebabkan matinya orang,” imbuhnya.

Sementara itu Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah, menjelaskan sebelum duel maut terjadi, korban dan pelaku minum miras.

Baca Juga: Terekam Kamera CCTV, 4 Pria Bobol Kotak Infak Masjid di Daleman Klaten

“Minumnya di rumah tersangka. Yang beli miras tersangka dan tersangka ini biasa kalau ada temannya diajak minum,” ujarnya.

“Saat kejadian hanya minum berdua dengan korban. Parang yang digunakan [untuk membacok korban] milik tersangka yang sehari-hari dipakai memotong kayu dan disimpan di rumahnya,” imbuh Abdillah.

Trimo meninggal setelah menderita luka bacokan. “Luka bacokan dengan parang setelah ribut. Korban meninggal di lokasi kejadian atau rumah pelaku,” kata Abdillah.

Baca Juga: Pengusaha Warung Apung Rawa Jombor Klaten Usul Dapat Ruang 1,5 Hektare

Abdillah menyebut pelaku langsung menyerahkan diri ke polisi seusai melakukan aksinya. “Jadi pelaku itu tidak melarikan diri. Setelah kejadian, pelaku menyerahkan diri ke ketua RW dan diantar ke Polsek,” jelasnya.

Sementara itu, anak korban, Galang, mengatakan dia mendengar kabar ayahnya meninggal sekitar pukul 22.00 WIB tadi malam.

“Saya tahu dikabari teman depo pasir. Kabarnya bapak berkelahi dan saya langsung ke sana langsung,” ungkap Galang saat ditemui di rumah duka hari ini.

“Sampai lokasi depan rumah, saya dipegang orang banyak. Setelah tahu bapak meninggal saya down, saya dilarang masuk oleh polisi,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya