SOLOPOS.COM - Aditya Kristiawan alias Kocrit, 40, bandar judi Cap Jie Kia ditangkap aparat Polres Klaten setelah buron selama 10 bulan. Foto diambil Senin (13/7/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Perjudian Klaten sedikit berkurang dengan ditangkapnya Kocrit saat mudik menjenguk istri dan anaknya.

Solopos.com, KLATEN Pelarian Aditya Kristiawan alias Kocrit, 40, dari kejaran polisi selama 10 bulan berakhir Sabtu (11/7/2015) malam. Keputusannya pulang kampung untuk menjenguk anak dan istrinya di  Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah justru membawanya ke balik jeruji tahanan Mapolres Klaten.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bandar judi capjiki dan penjual minuman keras (miras) itu dicokok polisi di di sebuah bengkel di wilayah Sungkur, Klaten Tengah, setelah cukup lama masuk dalam target operasi (TO). Sebelumnya, ia selalu berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran polisi.

“Saya pergi ke mana-mana agar tidak ditangkap. Sudah sampai ke Tawangmangu, Surabaya, Jogja, Solo, hingga Jepara,” kata dia di Mapolres Klaten, Senin (13/7/2015).

Kocrit mengelak dituding sebagai bandar judi. Ia berkilah hanya disuruh temannya asal Wonogiri untuk mengawasi perjudian di Klaten. Namun, pernyataannya itu tak sejalan dengan kesaksian empat tambang alias pengecer judi capjiki yang ditangkap polisi pada September 2014. Keempat tambang yakni Suwanto, Sri Widodo, Sudadi Ningtyas, dan Anto kompak menyebut Kocrit sebagai bandar judi capjiki yang mereka jual.

“Selain bandar judi, ia juga kerap menjual minuman keras. Untuk bisnis judi yang ia jalankan, omzetnya bisa mencapai ratusan juta rupiah,” kata Koordinator Srikandi Babat Pekat Polres Klaten, Kompol Heru Setyaningsih, Senin (13/7/2015). Kocrit melarikan diri begitu tahu keempat anak buahnya ditangkap.

Kocrit dijerat Pasal 303 KUHP tentang Perjudian. Ia terancam hukuman pidana maksimal 10 tahun penjara.

Kocrit hanya bisa tertunduk lesu saat wartawan menanyakan kondisi keluarganya.Pria bertubuh gempal itu bahkan sampai menangis. “Saya menyesal, terutama memikirkan bagaimana nasib keluarga saya. Saya memiliki dua anak, satu orang mau masuk kuliah,” kata Kocrit sesenggukan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya