SOLOPOS.COM - Warga dan tim evakuasi berada di lokasi sabung ayam di Dukuh Banaran, Desa Gagak Sipat, Ngemplak, Senin (17/4/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Perjudian Boyolali, seorang warga hilang saat arena judi digerebek polisi.

Solopos.com, BOYOLALI — Praktik judi sabung ayam di bantaran Kali Pepe, Dukuh Banaran, Desa Gagak Sipat, Ngemplak, Boyolali, diobrak-abrik polisi, Minggu (16/4) sore. Satu warga dikabarkan hilang setelah berusaha kabur saat menyeberangi Kali Pepe beramai-ramai.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi, Senin (17/4/2017), warga yang hilang tersebut bernama Mino, asal Dukuh Gatak RT 002/ RW 009 Blulukan, Colomadu, Karanganyar. Pria berusia 62 tahun itu diduga terseret aliran Kali Pepe setelah terinjak-injak penonton sabung ayam yang mencoba kabur menyeberangi sungai.

Namun, informasi lainnya menyebutkan Mino tak terseret Kali Pepe, melainkan sudah selamat. Di lokasi kejadian, puluhan anggota tim evakuasi gabungan dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BPBD, Lanud Adi Soemarmo, dan lain-lainnya terus menyusuri Kali Pepe untuk mencari Mino.

Ekspedisi Mudik 2024

“Semua keterangan saksi berbeda-beda. Ada yang mengaku sempat melihat Kakek Mino terinjak-injak di sungai ketika para penonton judi sabung ayam kocar-kacir. Namun, ada juga yang menyebutkan korban sudah bisa menyeberangi sungai,” ujar Kapolsek Ngemplak, AKP Joko Widodo, di lokasi kejadian.

Saat ini, tim gabungan dan polisi masih fokus mencari Mino di Kali Pepe. Dugaan dia terseret Kali Pepe bisa dimaklumi lantaran korban sudah tua. “Jadi, ada kemungkinan korban ini lemah fisiknya dan tak kuat saat mencoba kabur,” terangnya.

Mantan Kapolsek Wonosegoro ini menjelaskan judi sabung ayam di Dukuh Banaran, Gagak Sipat, sudah sangat meresahkan warga. Para pejudi dan penonton datang dari berbagai wilayah. Lokasinya di bantaran Kali Pepe berbatasan dengan Colomadu, Karanganyar, sehingga memungkinkan banyak yang berdatangan.

“Yang jelas, sabung ayam ini sudah menjadi penyakit masyarakat. Ada arena judi yang bikin resah warga sekitar,” terangnya.

Kanitreskrim Polsek Ngemplak, Ipda Basori, menambahkan saat ini sudah ada empat orang yang ditahan polisi, termasuk barang buktinya. Sebagian warga yang terluka akibat berhamburan ke sungai saat penggerebekan juga sudah mendapatkan perawatan medis.

“Lukanya hanya lecet-lecet. Enggak ada yang luka fatal,” terangnya.

Pantauan Solopos.com, lokasi judi sabung ayam tersebut saat ini menjadi tontotan gratis warga. Ada yang rela membantu petugas evakuasi dan aparat mengamati sungai guna menemukan Mino.

Namun, tak sedikit warga yang sekadar menonton lokasi judi yang cukup tersembunyi itu. Suasana di lokasi kejadian sempat heboh setelah tiba-tiba seorang perempuan muda berias pengantin mendatangi lokasi dengan menangis histeris.

Perempuan muda itu adalah menantu Mino yang hari itu melangsungkan pernikahan dengan anak Mino. “Hari ini, sebenarnya hari kebahagiaan kami. Namun, keluarga kami terkena musibah,” ujar Kuwat, kerabat Mino.

Sejumlah warga sekitar menuturkan perjudian sabung ayam di tepi sungai itu sudah setahun ini berlangsung. Pengunjung paling banyak biasanya saat hari libur, khususnya Minggu.

“Kalau pas hari Minggu pengunjungnya sangat banyak,” ujar salah satu warga, Jumirah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya